NASIONAL

Bahlil Optimistis Indonesia Jadi Pusat Industri Hilirisasi Terbesar di Dunia

""Kita harus jadikan Indonesia sebagai negara industrialis. Sekali pun saya tahu, banyak negara yang tidak ingin Indonesia ini maju. Banyak sekali dengan berbagai macam regulasi di negara mereka,""

Ranu Arasyki

Negara industrialisasi
Ilustrasi smelter nikel di Kawasan VDNI di Kec. Morosi, Konawe, Sulawesi Tenggara. Foto: ANTARA

KBR, Jakarta— Indonesia optimistis akan menjadi negara industri hilirisasi terbesar di dunia. Optimisme ini disampaikan Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia dalam acara Pemberian Penghargaan Atas Capaian Realisasi Investasi Tahun 2021 kepada Pemerintah Daerah, Rabu, 16 Februari 2022. 

Salah satu wujudnya antara lain dengan membangun ekosistem baterai mobil. Namun, menurutnya, masih banyak negara lain yang tidak ingin Indonesia mencapai tujuan tersebut

"Kita harus jadikan Indonesia sebagai negara industrialis. Sekali pun saya tahu, banyak negara yang tidak ingin Indonesia ini maju. Banyak sekali dengan berbagai macam regulasi di negara mereka, mereka buat. Tapi kita sudah harus memberikan lampu pesan hijau kepada mereka bahwa Indonesia sejak 17 Agustus sudah merdeka. Kita ini tidak lagi dijajah oleh negara lain. Karena itu kita berdaulat untuk membuat keputusan dalam rangka kemandirian negara kita sendiri," katanya dalam acara Pemberian Penghargaan atas Capaian Realisasi Investasi Tahun 2021 Kepada Pemerintah Daerah, Rabu (16/2/2022).

Baca Juga:
Bahlil Targetkan Raup Rp250 Triliun Investasi Baru dari Acara TIIWG G20
KADIN: 2022 Momentum Kebangkitan Industri Besi dan Baja

Menurut Bahlil, pada tahun ini pemerintah akan berorientasi kepada investasi yang bersifat hilirisasi dan menciptakan nilai tambah. Hal ini, sejalan dengan mandat dari presiden untuk menghentikan ekspor bahan mentah secara bertahap.

Ia menyebut, dalam waktu dekat Contemporary Amperex Technology Co., Limited (CATL) akan membangun pabrik batu baterai dengan nilai investasi mencapai US$5,2 miliar. Selain itu, LG Energy Solutions telah berkomitmen membenamkan investasi senilai Rp142 triliun di Halmahera Timur dan Jawa Tengah untuk membangun baterai mobil.

Editor: Sindu

  • BKPM
  • investasi asing
  • hilirisasi nikel

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!