NASIONAL

Asosiasi Fintek Bidik Penyaluran Kredit Hingga Rp225 Triliun di 2022

""Jadi 2021 lalu, sebesar 55 persen dari total pendanaan itu masuk ke sektor produktif. Kurang lebih Rp8 triliun per bulan. Nah ini yang akan terus kita tingkatkan porsinya""

Ranu Arasyki

Ilustrasi: Pinjaman online. (Foto: Antara/Rival Awal)
Ilustrasi: Pinjaman online. (Foto: Antara/Rival Awal)

KBR, Jakarta— Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menargetkan dapat meningkatkan penyaluran kredit berbasis pinjaman online (pinjol) hingga mencapai Rp225 triliun di sepanjang tahun ini.

Direktur Eksekutif AFPI Kuseryansyah menjelaskan, optimisme tersebut berangkat dari capaian pada tahun-tahun sebelumnya saat industri finansial teknologi (fintek) menorehkan pertumbuhan positif kendati Indonesia tengah berada di dalam tekanan pandemi Covid-19.

"Penyaluran kredit di 2021 itu tumbuh sekitar 6 persen. Tapi fintech lending tumbuh sekitar 112 persen. Dan di 2022 kita tetap optimis, kita akan men-disburse (mencairkan) Rp225 triliun tahun 2022 ini. Dan tentu saja kami sangat optimis," katanya dalam acara Peran dan Kontribusi Fintech Lending dalam Pemulihan Ekonomi Nasional, Kamis (10/2/2022).

Baca Juga:
Komisi XI DPR: Kalau Hanya Andalkan UMKM, Jangan Harap Indonesia Bakal Menjadi Negara Maju


Tidak Penuhi Syarat, OJK 'Depak' Puluhan Perusahaan Fintek

Dia berujar, pada saat industri keuangan Indonesia rerata berada dalam posisi pertumbuhan negatif di 2020, industri fintek justru bertumbuh sebesar 25 persen dengan total pinjaman senilai Rp73 triliun. Di tahun selanjutnya, yakni 2021 industri fintek berhasil mencairkan kredit hingga Rp155 trilun atau tumbuh sekitar 112 persen dibanding tahun sebelumnya.

Kuseryansah mengatakan, sepanjang 2021 pendanaan fintek di sektor produktif untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mencapai 55 persen dari total penyaluran kredit.

Berdasarkan laporannya, pada 2021 penyaluran kredit untuk modal dan pengembangan usaha itu naik setiap bulan. Pada Januari 2021, penyaluran kredit fintek untuk usaha produktif Rp3,9 triliun atau sebesar 42 persen dari total kredit. Penyaluran kredit untuk UMKM itu merangkak bertahap hingga menyentuh lebih dari Rp8 triliun sepanjang Juli—Desember 2021.

"Jadi 2021 lalu, sebesar 55 persen dari total pendanaan itu masuk ke sektor produktif. Kurang lebih Rp8 triliun per bulan. Nah ini yang akan terus kita tingkatkan porsinya. Porsi pembiayaan untuk produktif ini akan kita tingkatkan," ungkapnya.

Editor: Rony Sitanggang

  • Pinjol
  • Fintech
  • perizinan Pinjol
  • kredit UMKM
  • kredit produktif

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!