NASIONAL

'Stok Terbatas, Jangan Sampai Vaksin Kedaluwarsa'

"Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut ada 18 Juta vaksin yang bakal kedaluwarsa akhir bulan Februari ini. "

Astri Septiani, Astri Yuana Sari

vaksin kedaluwarsa
Petugas menyuntikkan vaksin COVID-19 pada anak saat vaksinasi massal di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (19/2/2022). (Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya)

KBR, Jakarta - Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menilai masalah vaksin COVID-19 kedaluwarsa merupakan masalah yang tak terhindari di hampir semua negara.

Meski begitu, Dicky mengatakan hal tersebut mesti diminimalkan mengingat jumlah vaksin yang masih terbatas. Selain itu, vaksin penting untuk meminimalkan paparan atau infeksi COVID-19.

"Kita tahu vaksinasi ini penting membantu meredam dan terbukti efektif mencegah keparahan dan kematian. Kalau ini tidak tersampaikan vaksinnya, maka dampak seperti yang terjadi di Amerika; kematian banyak, yang sakit banyak. Ini akan bisa terjadi. Jadi ini yang harus kita percepat," kata Dicky kepada KBR, Minggu (20/2/2022).

Dicky Budiman mengatakan sebagus apapun program vaksinasi, jika tidak didukung masyarakat maka implementasinya tidak akan maksimal. Ia menyoroti sederet masalah mulai dari masih banyaknya kampanye antivaksin dan hoaks vaksin, hingga mandegnya upaya percepatan vaksinasi.

Dicky mengatakan masalah itu harus diselesaikan pemerintah dengan melakukan edukasi dan sosialisasi. Ia juga meminta pemerintah mengevaluasi masalah vaksinasi dari pusat hingga distribusi ke daerah.

Ia menyebut perlunya koordinasi yang kuat dengan daerah untuk mengetahui masalah di masing-masing daerah sehingga vaksinasi bisa berjalan cepat. Hal tersebut juga penting dalam upaya mempercepat vaksinasi sehingga mengurangi risiko terbuangnya vaksin karena kedaluwarsa.

Dicky juga mendukung kebijakan drop out vaksin, yakni masyarakat mesti mengulang vaksin dari awal, jika vaksin dosis pertamanya sudah lebih dari 6 bulan. Hal ini untuk memastikan imunitas terbentuk dengan baik.

Baca juga:


Vaksin kedaluwarsa

Sebelumnya Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut ada 18 Juta vaksin yang bakal kedaluwarsa akhir bulan Februari ini

Budi menjelaskan, vaksin yang akan jatuh tempo atau kedaluwarsa dalam waktu dekat adalah vaksin-vaksin donasi dari negara maju. Pada akhir tahun lalu, memang Indonesia mendapatkan banyak sekali vaksin melalui program donasi dari luar negeri.

"Jadi kita dapat mungkin lebih dari 100 juta vaksin gratis, dari donasi. Tapi memang expired date-nya dekat. Di bulan Februari itu banyak sekali yang akan jatuh tempo, itu sekarang yang kita sedang kejar di seluruh daerah. Mungkin total ada 18 juta Jawa dan luar Jawa-Bali," kata Budi kepada wartawan, Minggu (20/2/2022).

Budi Gunadi Sadikin menjelaskan banyak negara maju yang sudah membeli vaksin dan menyetok untuk kebutuhan negaranya. Namun, pada akhir tahun lalu, masa pakai vaksin-vaksin tersebut akan habis, sehingga mereka mendonasikan vaksin ke negara yang membutuhkan. Indonesia termasuk negara yang menerima donasi vaksin karena vaksinasi di Indonesia berjalan cepat.

"Negara yang paling butuh sebenarnya Afrika, jadi mereka kirimkan ini ke Afrika. Tetapi Afrika itu nyuntiknya enggak bisa cepat, sehingga akhirnya banyak yang expired. Oleh karena itu mereka cari negara yang nyuntiknya cepat, dan Indonesia suntiknya cepat," imbuhnya.

Baca juga:

Editor: Agus Luqman

  • vaksin COVID-19
  • Vaksinasi Covid-19
  • Budi gunadi sadikin
  • vaksin kedaluwarsa
  • herd immunity

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!