HEADLINE

Mendagri Buka Peluang Revisi SKB 2 Menteri

Mendagri Buka Peluang Revisi SKB 2 Menteri

KBR, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian membuka peluang untuk membahas revisi Surat Keputusan Bersama (SKB) 2 Menteri tentang Pendirian Rumah Ibadah. SKB itu, menurut Tito, menjadi salah satu akar masalah mengapa masih saja muncul polemik intoleransi di daerah.

"(Soal usulan revisi SKB 2 Menteri, Pak?) Nanti kita akan lihat, kita akan lihat plus minusnya. Saya akan bicarakan," kata Tito saat ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (13/2/2020).

Tito menambahkan, kementeriannya juga akan berkomunikasi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk mengatasi masalah intoleransi. Bekas Kapolri itu meminta Forkopimda turut aktif melakukan mediasi terhadap pihak-pihak yang bermasalah.

"Saya sudah mengomunikasikan dengan kepala daerah supaya ini melibatkan Forkopimda. Komunikasi dengan Forkopimda. Forkompimda itu artinya kan ada Kepala Daerah, ada TNI, ada Polri, ada Kejaksaan, untuk ditangani secara bersama-sama," ujarnya. 

Kata Tito, jika ditemukan pelanggaran di dalam kasus intoleransi, penegak hukum bakal langsung menindak pelaku. Dan itu sudah sesuai arahan berkali-kali seperti yang disampaikan Presiden Joko Widodo. 

Ia juga mengatakan, masalah intoleransi merupakan hal yang sensitif. Tito  mengklaim telah berusaha membumikan toleransi antarumat beragama, namun sayangnya masih saja ada yang merusaknya.

"Tapi ada mungkin alasan-alasan yang membuat masyarakat di lingkungan itu merasa keberatan," ujarnya. 

Baru-baru ini, masalah intoleransi kembali mencuat usai terjadi penolakan pembangunan Gereja Katolik Paroki Santo Joseph, Kota Tanjungbalai, Karimun, Kepulauan Riau. Juga, perusakan mushola di Perumahan Agape, Tumaluntung, Minahasa Utara, Sulawesi Utara. 

Ketika itu terjadi, Presiden Joko Widodo telah mengintruksikan Menko Polhukam Mahfud MD dan Kapolri Idham Azis untuk mengatasi masalah itu dan menindak tegas pelaku intoleransi.

Editor: Fadli Gaper 

  • SKB 2 Menteri
  • Tito Karnavian

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!