KBR, Jakarta- Menko Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD mengklaim pemerintahan Jokowi mampu mengatasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dengan baik.
Klaim itu ia sampaikan setelah membahas persiapan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) antisipasi karhutla bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya di Jakarta, Rabu (5/2/2020).
"Supaya diketahui, ketika Presiden (Jokowi) pada tahun pertama memimpin, itu kebakaran hutan kan terjadi luar biasa sampai Singapura dan Malaysia marah-marah," kata Menko Mahfud.
"Tapi sejak Pak Jokowi menjadi presiden, itu (karhutla) teratasi. Sampai sekarang kita itu dari tahun ke tahun jadi membaik. Dan dari negara-negara yang punya masalah kebakaran hutan, Indonesia itu sekarang sebenarnya paling kecil lahan yang terbakar," katanya lagi.
Berita Terkait: Jokowi Minta Para Menteri, Pejabat, Hati-Hati Kalau Bicara
Datanya Tidak Begitu
Klaim Menko Mahfud bahwa karhutla 'dari tahun ke tahun membaik' menimbulkan kerancuan, karena tidak sejalan dengan data pemerintah sendiri.
Menurut data Karhutla Monitoring System Kementerian LHK, luas karhutla Indonesia memang sempat turun di tahun-tahun awal pemerintahan Jokowi.
Namun, dalam dua tahun belakangan area yang terbakar kembali meningkat signifikan. Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi sepanjang 2019 bahkan nyaris 10 kali lipat lebih luas dari tahun 2017.
Berikut rincian luas area karhutla dari tahun ke tahun selama periode pertama Jokowi:
- Tahun 2015: 2.611.411 hektare
- Tahun 2016: 483.363 hektare
- Tahun 2017: 165.483 hektare
- Tahun 2018: 529.266 hektare
- Tahun 2019: 1.592.010 hektare
Sepanjang 2019, provinsi-provinsi yang mengalami karhutla hingga di atas seratus ribu hektare adalah:
- Sumatera Selatan
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Selatan
- Nusa Tenggara Timur
- Papua
Editor: Sindu Dharmawan