BERITA

Empat Trik Jokowi Hadapi Krisis Ekonomi yang Terdampak COVID-19

"Di antaranya, pemerintah akan menaikan angka nominal pemberian Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan Program Keluarga Harapan (PKH) sebanyak Rp50 ribu, dari Rp150 ribu menjadi Rp200 ribu. "

Dwi Reinjani

Empat Trik Jokowi Hadapi Krisis Ekonomi yang Terdampak COVID-19
Penumpang melintas di Terminal Keberangkatan Internasional Bandara Ngurah Rai, Bali, Selasa (4/2/2020). (Foto: ANTARA/Fikri Yusuf)

KBR, Jakarta - Presiden Joko Widodo menyiapkan empat trik untuk menghadapi guncangan ekonomi dalam negeri yang terdampak akibat virus corona tipe baru maupun pelemahan ekonomi global.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, pertama pemerintah akan mempercepat pembagian kartu prakerja di tiga provinsi.


Tiga provinsi yang jadi proyek percontohan kartu prakerja adalah Bali, Sulawesi Utara dan Kepulauan Riau.


Pemerintah menargetkan peluncuran kartu prakerja di tiga provinsi itu bisa terwujud Maret mendatang.


Airlangga berharap percepatan program Kartu Prakerja bisa membantu perputaran uang di masyarakat agar perekonomian dalam negeri terus berjalan.


Menurut Airlangga, penyebaran masif penyakit COVID-19 membuat perekonomian dalam negeri maupun global mengalami fluktuasi atau guncangan besar.


“Arahan Bapak Presiden, untuk Kartu Prakerja akan dipercepat. Kartu Prakerja akan segera diluncurkan di tiga provinsi yaitu Bali, Sulut dan Kepri. Saat ini sedang dipersiapkan Perpres-nya dan akan dilanjutkan dengan pembentukan Project Management Office (PMO). Selanjutnya, akan disiapkan mekanismenya oleh Kementerian Keuangan,” ujar Airlangga, di Kantor Presiden, Selasa (25/2/2020).


Inisiatif kedua, pemerintah akan menaikan angka nominal pemberian Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan Program Keluarga Harapan (PKH) sebanyak Rp50 ribu, dari Rp150 ribu menjadi Rp200 ribu.


Kebijakan itu akan diberlakukan selama enam bulan sejak Maret 2020. Anggaran yang disediakan pemerintah untuk tambahan KPM dan PKH sebesar Rp4,56 triliun.


Inisiatif ketiga, pemerintah akan memberi stimulus tambahan berupa anggaran sebesar Rp1,5 triliun untuk subsidi bangunan Rp800 miliar dan subsidi uang muka sebesar Rp700 miliar. Sehingga jumlah penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) mencapai 330 ribu unit, BP2BT (Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan) 67 ribu unit, ada tambahan 175.000 unit.


Sedangkan inisiatif keempat, pemerintah akan memberi diskon avtur dan diskon destinasi wisata. Adapun jumlah diskon atau subsidi yang disiapkan pemerintah berjumlah Rp265,5 miliar untuk tiga bulan ke depan.


Sedangkan, diskon destinasi wisata berupa tambahan penihilan pajak hotel dan restoran di 10 destinasti seperti Danau Toba, Wakatobi,dan sebagainya sejumlah Rp3,3 triliun.


Hal itu dilakukan untuk menarik wisatawan mancanegara dan menghidupkan kembali pariwisata yang terdampak isu COVID-19.


Editor: Agus Luqman 

  • COVID-19
  • pelemahan ekonomi
  • pertumbuhan ekonomi
  • kartu prakerja
  • bantuan nontunai
  • pariwisata
  • Jokowi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!