BERITA

Cegah Perokok Anak, JUUL Tarik Rokok Elektriknya dari Pasaran

Cegah Perokok Anak, JUUL Tarik Rokok Elektriknya dari Pasaran

KBR, Jakarta - Perusahaan rokok elektrik JUUL Labs menarik sementara produknya dari pasaran.

Langkah itu dilakukan untuk mencegah agar produk JUUL Labs tidak dikonsumsi anak di bawah umur.

“Bersama dengan PT JUL, kami telah memutuskan untuk menangguhkan penjualan kepada mitra ritel fisik dan online, hingga kami telah menyelesaikan evaluasi secara menyeluruh terkait kerja sama dengan mitra ritel, demi meningkatkan dan menegakkan pembatasan usia dan kepatuhan terhadap kebijakan kami," kata Ken Bishop, President APAC South JUUL Labs dalam rilisnya, Selasa (25/2/2020).

"Hal ini merupakan langkah yang sangat penting untuk dapat membangun fondasi yang kokoh bagi keberlanjutan usaha kami di Indonesia,” sambungnya.

Berita Terkait:

    <li><a href="https://kbr.id/saga/10-2019/tanpa_regulasi__rokok_elektronik_serbu_indonesia_/101105.html">Tanpa Regulasi, Rokok Elektronik Serbu Indonesia</a></li>
    
    <li><a href="https://kbr.id/nasional/06-2019/waspada_narkoba__bnn_tolak_peredaran_rokok_elektrik/99733.html">Waspada Narkoba, BNN Tolak Peredaran Rokok Elektrik</a></li></ul>
    

    PT JUL selaku distributor rokok elektrik JUUL Labs juga menyatakan hal serupa.

    “PT JUL memiliki komitmen yang sama dengan JUUL Labs untuk membantu perokok dewasa beralih dari rokok serta memerangi penggunaan di bawah umur. Itulah alasan mengapa kami bekerjasama dengan JUUL Labs untuk memastikan semua mitra ritel kami mendapatkan informasi yang tepat serta mematuhi peraturan ritel dan ketentuan pencegahan penggunaan di bawah umur yang ketat,” kata Sim Chee Ping, Direktur PT JUL.

    Editor: Agus Luqman

  • rokok elektrik
  • rokok
  • perokok anak
  • rokok elektronik

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!