BERITA

Ratusan Warga Blokir Pintu Masuk Pabrik, Ini Tanggapan Semen Indonesia

Ratusan  Warga Blokir Pintu Masuk Pabrik, Ini Tanggapan Semen Indonesia


KBR, Jakarta- PT Semen Indonesia mengaku heran atas pemblokiran yang dilakukan warga di depan pintu masuk pabrik di Rembang, Jawa Tengah. Sebab, Sekretaris Perusahaan Agung Wiharko menjelaskan, aktivitas yang dimaksud warga adalah aktivitas pemeliharaan dan pengamanan.

Agung mengklaim, itu tidak termasuk dalam larangan yang dikeluarkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Pencabutan izin yang dikeluarkan Gubernur Ganjar, kata Agung, terkait pembangunan, pengoperasian, dan penambangan.

"Izin lingkungan memang sudah dicabut. Izin lingkungan ada tiga; pembangunan, pengoperasian, dan penambangan. Pengoperasian jelas tidak, karena pabrik belum selesai. Penambangan juga demikian, lha wong pabrik belum selesai bagaimana kita mau nambang? Pembangunan sudah kita hentikan sejak tanggal 18. Kalau kemudian kami dari 4.000 pegawai, yang 3.500 kami hentikan, lalu 500 kami pakai untuk perawatan dan pengamanan, masa salah? Pabrik sebesar itu, jumlah asetnya 5 triliun, masa tidak dirawat?" Keluh Sekretaris Perusahaan Agung Wiharko kepada KBR, Jumat (10/02).


Sejak pagi tadi, empat ratusan warga memblokir pintu masuk pabrik Semen Indonesia di Rembang, Jawa Tengah. Hal itu dilakukan lantaran warga menganggap PT Semen Indonesia mengabaikan keputusan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, yang sebelumnya telah mencabut izin lingkungan perusahaan tersebut. Pencabutan izin itu dilakukan menindaklanjuti putusan Mahkamah Agung.


Editor: Rony Sitanggang

  • Sekretaris PT Semen Indonesia Agung Wiharko

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!