BERITA

Aksi 212, Mabes: Ada Provokasi Rusuh

""Kami telah mendeteksi adanya kegiatan-kegiatan yang mengarah kepada provokatif. Ada hal-hal yang menuju ke arah anarkis.""

Aksi 212, Mabes: Ada Provokasi Rusuh
Ilustrasi: Aksi 2 Desember 2016. (Foto: Antara)


KBR, Jakarta- Kepolisian telah menerima surat pemberitahuan aksi 212 oleh Forum Umat Islam (FUI) yang akan dilaksanakan besok, Selasa (21/02/17), di depan komplek DPR dan MPR RI. Juru bicara Polri, Boy Rafli Amar mengatakan, jumlah massa diperkirakan 10 ribu orang.

Boy mengatakan, intelejen menemukan maraknya provokasi oleh pihak tertentu baik secara langsung maupun melalui media sosial terkait aksi besok. Namun Ia enggan menjelaskan bentuk provokasi dan tingkat ancamannya.


"Kami telah mendeteksi adanya kegiatan-kegiatan yang mengarah kepada provokatif. Ada hal-hal yang menuju ke arah anarkis. Jadi hasil deteksi kami ada hal-hal seperti itu. Dalam hal ini tidak berlebihan jika kalau Kepolisian mengingatkan kepada masyarakat," kata Boy di Mabes Polri, Senin (20/02/17).


Boy mengingatkan masyarakat agar melakukan unjuk rasa tersebut dengan damai. Kepolisian tidak agan segan melakukan penindakan jika terjadi aksi yang melanggar hukum.


"Kami mendeteksi ajakan bersifat provokatif. Jangan sampai Korlap dimintai pertanggungjawaban secara hukum," tegasnya.


Kepolisian telah menyiapkan pasukan gabungan untuk menjaga aksi 212 besok. Kepolisian akan dibantu pasukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dari Kodam Jaya. Sedangkan untuk pengalihan arus lalu lintas akan disesuaikan dengan situasi dan kondisi.


"Siapapun yang hadir harus mengkedepankan hukum dan menghormati hak masyarakat lainnya yang tidak unjuk rasa. Selain itu, jangan membatasi batas waktu pukul 18.00 WIB," pungkas Boy.


Editor: Rony Sitanggang

  • Juru Bicara Polri Boy Rafli Amar
  • aksi 212

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!