BERITA

Sudah Terlalu Lama, Jokowi Minta Kasus Novel, BW dan AS Diselesaikan

Sudah Terlalu Lama, Jokowi Minta Kasus Novel, BW dan AS Diselesaikan
Presiden Joko Widodo. Foto: Antara

KBR, Jakarta- Presiden Joko Widodo menginstruksikan Jaksa Agung Prasetyo untuk segera menyelesaikan kasus Novel Baswedan, Abraham Samad dan Bambang Widjojanto. Juru bicara Presiden Jokowi, Johan Budi mengatakan, kasus-kasus tersebut dinilai telah terlalu lama dan menimbulkan perdebatan di publik. Kata dia, terkait opsi penyelesaian, Presiden Joko Widodo menyerahkan sepenuhnya kepada Kejaksaan. Namun, Presiden meminta opsi yang diambil didasarkan pada alasan yang dibenarkan secara hukum.

"Kalau berkaitan dengan perkara AS, BW dan Novel, itu tadi sudah ada kesimpulan akan segera diselesaikan. Nah apa kesimpulannya nanti, apakah deponering apakah berkaitan dengan SKPP, itu nanti diserahkan kepada Kejaksaan Agung" kata Johan Budi di Istana Kepresidenan, Kamis (4/2/2016).


Sebelumnya, penyidik KPK Novel Baswedan dituduh menganiaya seorang pencuri sarang burung walet ketika masih menjabat sebagai Kepala Reskrim Polres Bengkulu pada 2014 silam. Pada saat itu, KPK tengah menyelidiki kasus korupsi simulator SIM yang melibatkan bekas pejabat Polri Djoko Susilo. 

Sementara, dua bekas pimpinan KPK Abraham Samad dan Bambang Widjojanto ditetapkan sebagai tersangka sekitar satu tahun yang lalu. Abraham Samad dituduh melakukan pemalsuan dokumen. Sementara Bambang Widjojanto dituding menyuruh saksi memberikan keterangan palsu di sidang Mahkamah Konstitusi pada 2010. Penetapan tersangka pada kedua pimpinan lembaga antirasuah tersebut dilakukan setelah KPK menjadikan calon Kapolri Budi Gunawan sebagai tersangka korupsi. 

Editor: Malika

  • Novel Baswedan
  • abraham samad
  • Bambang Widjojanto
  • Joko Widodo

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!