NASIONAL

Kemendagri: Pelantikan Gubernur Jatim Soekarwo Jalan Terus

"KBR68H, Jakarta - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyatakan pelantikan pemenang pemilihan Umum Daerah Jawa Timur, Soekarwo dan Syaifullah Yusuf (Karsa) sebagai gubernur tetap dilakukan. Meski kemenangan mereka dinilai bermasalah."

Kemendagri: Pelantikan Gubernur Jatim Soekarwo Jalan Terus
Khofifah, karsa, gubernur, Jatim

KBR68H, Jakarta - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyatakan pelantikan pemenang pemilihan Umum Daerah Jawa Timur, Soekarwo dan Syaifullah Yusuf (Karsa) sebagai gubernur tetap dilakukan. Meski kemenangan mereka dinilai bermasalah.

Khofifah Indar Parawansa dan Herman Suryadi Sumawiredja, merekalah yang menganggap Karsa tidak sah menjabat jadi orang nomor satu di Jawa Timur. Bekas lawan Karsa itu meminta Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi membatalkan jadwal pelantikan Karsa 12 Februari 2014 besok.

Permohonan pembatalan pelantikan itu dilatarbelakangi ocehan bekas Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar. Akil mengatakan putusan panel dalam sengketa Pemilukada Jawa Timur, MK memenangkan Khofifah-Herman.

Hanya saja Juru Bicara Kemendagri Dedy Suprayitno berpendapat berbeda. Kemendagri tetap melangsungkan pelantikan Karsa 12 Febuari besok. Bahkan tidak ada jadwal yang berubah.

"Rencana itu masih berjalan. Bahwa pelantikan itu direncakan tanggal 12 Februari 2014. (Belum ada pengunduran?) Belum ada. Keputusan MK itu kan final dan mengikat ya. Kalau sudah mengikat kan sudah tidak ada lagi proses hukum," jelas Dedy di Jakarta, Senin (3/2).

Menurut Dedy juga, pihak Khofifah Indar Parawansa dan Herman Suryadi Sumawiredja bisa mengajukan gugatan hukum lain untuk menjegal Karsa. Itu pun jika ada langkah lain yang sah.

"Tapi silahkan saja itu nanti kalau ada kaitan hukum baru. Mungkin diproses, gitu ya," kata Dedy.

Editor: Pebriansyah Ariefana

  • Khofifah
  • karsa
  • gubernur
  • Jatim

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!