KBR68H – Lembaga Pertahanan Nasional mendidik calon pemimpin bangsa baik dari militer maupun non militer untuk bisa menghargai pendapat dan juga keyakinan. Gubernur Lemhanas Budi Susilo Supandji mengatakan, para calon pemimpin itu juga diberi pelajaran agar tidak membuat peraturan yang berat sebelah. Karena, Indonesia adalah negara yang ber-Bhinneka Tunggal Ika. Menurut Budi, para peserta pendidikan di Lemhanas diajarkan cara untuk menerima perbedaan selama mendapatkan pelatihan.
“Pada awalnya para calon pemimpin bangsa yang dididik di Lemhanas itu, baik dari TNI maupun dari partai politik mempunyai pandangan yang berbeda tentang cara menerima perbedaan. Tetapi, setelah dididik selama tiga bulan, mereka mulai bisa menerima perbedaan. Bahwa ada bagian yang bisa didiskusikan dan ada yang bisa dianggap langsung selesai. Jadi, perbedaan itu tetap harus ada. Bagian yang tidak boleh disalahkan adalah keyakinan orang. Itu tidak boleh disentuh,”kata Budi Susilo dalam diskusi di KBR68H, Rabu (27/2) pagi.
Gubernur Lemhanas Budi Susilo menambahkan, pendidikan yang diberikan di Lemhanas antara lain memberi pelajaran bagaimana menghadapi orang atau kelompok yang menyalahkan keyakinan orang lain. Salah satunya adalah dengan mencari tahu latar belakang orang yang menyalahkan keyakinan orang lain itu. Antara lain latar belakang pendidikannya.
Dengan demikian, peserta pendidikan di Lemhanas tidak akan marah apabila ada orang yang menyebut dirinya kafir atau keyakinan yang dianutnya dianggap salah oleh pihak lain. Karena itu, Budi menilai, nilai-nilai kebangsaan yang tercantum di dalam Pancasila harus direaktualilsasi lagi. Selama ini, masih banyak warga negara yang tahu tentang Pancasila namun tidak melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari.
Konflik antara kelompok mayoritas dengan kelompok minoritas di Indonesia paling sering terjadi karena masalah keyakinan. Kasus Ahmadiyah, salah satunya. Kelompok mayoritas menilai Ahmadiyah sebagai ajaran yang menyimpang sehingga kehadiran mereka ditolak oleh masyarakat.
Gubernur Lemhanas: Keyakinan Tidak Boleh Disalahkan
KBR68H

Rabu, 27 Feb 2013 09:46 WIB


lemhanas, keyakinan
Kirim pesan ke kami
WhatsappBerita Terkait
BERITA LAINNYA - NASIONAL
Zulhas Bagi-Bagi Uang ke Pedagang Pasar Tanah Abang, Alasannya?
Mulai dari Rp400.000 hingga Rp2 juta.
Pemerintah Optimistis Stunting Turun 14 Persen di 2024
“Strateginya tetap sama ya, yakni sebelum lahir dan setelah lahir."
Pemerintah Integrasikan Transportasi Publik Jabodebek
Jokowi meminta agar seluruh moda transportasi bisa lebih mudah diakses dan memberikan kenyamanan bagi masyarakat.
Panda Nababan: Berpolitik Tidak Mengenal Istilah Karbitan
Menurut politikus senior PDIP Panda Nababan, menjadi politikus juga bukan proses yang bisa dipaksakan.
Harga Beras Masih Tinggi, Pemerintah Tambah Stok Beras untuk OP
Diakui juga, distribusi pasokan masih menjadi kendala untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Social Commerce Dilarang, Pedagang Untung atau Rugi?
Saat ini lebih dari 60 persen pelaku UMKM menggunakan media sosial untuk berjualan.
Seluk Beluk Gangguan Makan
Waspada Eating Disorder
Jadi Ketum PSI, Kaesang Akan Sowan Presiden
"Kami akan berencana untuk sowan dengan beliau bersama teman-teman PSI dan semua pengurus ya kita minta wejangan,"
Tolak Relokasi Pulau Rempang, Warga Dituduh Langgar UU ITE
"Ujaran kepada siapa kebencian itu dilakukan? Kan dia hanya meminta agar warga tidak menerima bantuan,"
Kaesang: PSI Terbuka untuk Semua Parpol
"Siap berkolaborasi asal ini ya saling win-win, tidak ada win-lose atau lose-win,"
Presiden Jokowi: Mau Pilih Prabowo, Anies, Ganjar, Silakan
"Mau milih Pak Prabowo silakan, mau milih Pak Anies silakan, mau milih Pak Ganjar silakan. Perbedaan pilihan itu wajar enggak perlu diributkan."
Melani Budianta, Menikmati Sastra Lintas Zaman
Buku-buku favorit Melani Budianta
Pro dan Kontra Larangan Social Commerce
Pelarangan itu kurang tepat.
Lama Menggantung, MenPAN-RB Desak Pengesahan RUU ASN
Kehadiran Undang-Undang Aparatur Sipil Negara nantinya juga akan mengatur penguatan budaya kerja, citra institusi, dan penataan tenaga non-ASN atau honorer.
Siswa di Rempang Trauma, Mendikbud Diminta Segera Kirim Tim
"Jika ada petugas lewat ataupun berdiri di luar sana, mereka bersembunyi di bawah meja belajarnya. Luar biasa ketakutan mereka, ini tidak boleh kita biarkan."
Bursa Karbon, OJK: Lebih Cepat Dibanding Negara Lain
"Kalau di bursa karbon negara jiran kita memerlukan waktu tiga sampai empat bulan,"
Buka Pasar Karbon RI, Jokowi Ungkap Potensi 3 Kuadriliun
"Catatan saya kurang lebih ada satu Gigaton CO2 potensi karbon yang bisa ditangkap"
Konflik Rempang Eco, Bahlil: 300 KK Sukarela Pindah
"Sekarang sudah hampir 300 KK dari sekitar 900 itu melakukan sukarela sendiri untuk melakukan pergeseran."
Konflik Rempang Eco, Bahlil: Tidak Direlokasi, Hanya Digeser
"Relokasi ke Galang kita tiadakan, artinya kita menyetujui aspirasi dari masyarakat."
Dua Hari Gabung ke PSI, Kaesang Jadi Ketua Umum
"Politik bila dilakukan secara benar oleh orang yang tepat, maka politik akan menjadi sumber kebaikan dan kesejahteraan,"
Recent KBR Prime Podcast
Bedah Prospek Emiten Energi dan EBT
Google Podcasts Ditutup Tahun Depan
Kabar Baru Jam 7
30 Provinsi Kekurangan Dokter Spesialis
Kabar Baru Jam 8