Article Image

NASIONAL

Strategi Atur Keuangan Freelancer Anti-Boncos

"Era gig economy mendorong gen z dan milenial menjadi freelancer, tapi para pekerja lepas juga harus punya strategi mengatur keuangan mereka."

KBR, Jakarta - Di era gig economy menjadi pekerja lepas atau freelance makin diminati kalangan muda. Waktu kerja fleksibel, ga perlu ngantor, independen, sampai soal gaji menggiurkan, jadi daya tariknya. Tapi di sisi lain, tantangannya juga ga sedikit, salah satunya terkait pendapatan yang tak menentu. Certifed Financial Planner Farizy Yunaz membagikan beberapa tips bagi freelancer supaya keuangan ga boncos.

1. Perkuat dana darurat

Mengumpulkan dana darurat bukan menjadi pilihan, tapi wajib bagi para freelancer. Jumlah dana cadangannya juga mesti lebih banyak ketimbang pekerja tetap. Pekerjaan yang tak pasti membuat pemasukan pun tidak stabil. Fluktuasi income ini tetap bisa dikelola. Misalnya saat mendapat pembayaran tinggi, maka alokasi dana yang ditabung juga harus lebih banyak.

“Secara umum freelancer bisa mengikuti aturan seperti employee 6-12, akan tetapi lebih konservatif lagi bisa sampai 10-12 kali dari biaya pengeluarannya,” ujar Fariz.

2.Patok pendapatan

Tak ada salahnya menjadi ‘ambis’ dalam pekerjaan. Para freelancer bisa menetapkan target pendapatan supaya cashflow perbulan tetap lancar. Pemasukan ini paling tidak harus bisa mengaver biaya hidup. Mematok pendapatan juga bisa memacu semangat kerja.

“Jangan terlalu fokus pada keuangan saat ini, sehingga defisit. Jangan sampai kita melakukan shortcut dengan mengambil utang, padahal kita juga tidak memiliki kemampuan keuangan yang cukup,” kata Fariz.

Di sisi lain, freelancer juga harus mampu bisa mengukur pengeluaran. Fariz tidak menyarankan para freelancer untuk bergaya hidup melebihi kemampuan. 

Baca juga:

Ekonomi Gonjang-ganjing, Cobain Frugal Living

Kesalahan-Kesalahan dalam Memilih Asuransi

Farizy Yunaz menyebut freelancer jangan hanya berfokus pada keuangan saat ini tapi harus memikirkan juga keuangan masa depan, misalnya dengan menabung dan investasi. (Foto: dok pribadi)

3.Proteksi diri dengan asuransi

Selain risiko finansial, ada ancaman lain yang mengintai para pekerja lepas yaitu kondisi kesehatan. Memiliki produk asuransi menjadi salah satu jalan agar keuangan tak gampang bocor. Jangan sampai uang yang sudah dikumpulkan justru habis untuk membayar biaya rumah sakit.

"Minimal sudah memiliki BPJS, tapi kalau memang memiliki anggaran yang lebih, bisa membeli asuransi kesehatan dari swasta. Kalau freelancer ini sudah menjadi pencari nafkah utama, diusahakan juga bisa menambah dengan asuransi jiwa," tutur Fariz

4.Pisahkan akun pribadi dan akun bisnis

Pemisahan akun bank akan mempermudah freelancer mengecek kondisi keuangan setiap bulan, dan membantu melacak pengeluaran. Gunakan akun bisnis hanya untuk penghasilan dari seluruh pekerjaan. Sedangkan akun pribadi untuk pengeluaran dan pendapatan pribadi lainnya.

“Untuk freelancer minimal dua atau tiga rekening. Yang satu bisa jadi untuk operasional sehari-hari, yang satu untuk tracking penghasilan dia,” jelas Fariz.

Simak penjelasan lengkap Certified Financial Planner Farizy Yunaz soal cara mengelola keuangan untuk freelancer di Uang Bicara episode Strategi Atur Keuangan Freelancer Anti-Boncos di KBR Prime, Spotify, Google Podcast, dan platform mendengarkan podcast lainnya.