NASIONAL

Kemenkes: Vaksinasi COVID-19 Masih Diprioritaskan untuk Dewasa

"Program vaksinasi COVID-19 di tanah air masih difokuskan untuk menggenjot capaian vaksinasi dosis pertama dan kedua untuk dewasa. Begitu juga vaksinasi booster atau dosis penguat."

Muthia Kusuma

vaksinasi COVID-19
Petugas menyuntikkan vaksin DT saat imunisasi anak sekolah di Kediri, Jawa Timur, Senin (2/1/2023). (Foto: ANTARA/Prasetia Fauzani)

KBR, Jakarta - Kementerian Kesehatan masih menggodok petunjuk teknis vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 6 bulan hingga 11 tahun.

Juru bicara Kemenkes, Mohammad Syahril mengatakan, petunjuk teknis itu meliputi pelaksanaan pemberian vaksinasi di lapangan termasuk pertimbangan memasukkannya ke program nasional.

Kata Syahril, jika masuk program nasional, maka vaksin itu akan digratiskan. Namun jika berbayar, pemerintah akan menentukan rentang harganya.

"Itu yang terlibat terutama dari ITAGI ya, yang dia memberikan rekomendasi kemudian teknis pelaksanaannya dan bersama IDAI, Ikatan Dokter Anak Indonesia, untuk melihat KIPI terutama ya. Tentu saja ada ahli-ahli lain yang memang itu menjadi dasar rekomendasi dari Kementerian Kesehatan," ucap Syahril kepada KBR, Selasa (4/1/2023).

Baca juga:


Juru bicara Kemenkes, Mohammad Syahril belum dapat memastikan massa pengkajian pelaksanaan teknis pemberian vaksin untuk anak pada usia tersebut.

Namun ia menegaskan, program vaksinasi COVID-19 di tanah air masih difokuskan untuk menggenjot capaian vaksinasi dosis pertama dan kedua untuk dewasa. Begitu juga vaksinasi booster atau dosis penguat untuk tenaga kesehatan dan lansia.

Sementara vaksinasi untuk anak masih diprioritaskan untuk pemberian vaksinasi dasar.

Editor: Agus Luqman

  • vaksinasi covid-19
  • ITAGI
  • vaksinasi
  • vaksinasi anak

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!