NASIONAL

Kekerasan di Papua, Komnas HAM Akan Temui Panglima TNI-Kapolri

"Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) berencana menemui Panglima TNI Yudo Margono dan Kapolri Listyo Sigit Prabowo untuk membahas penanganan konflik di Papua."

Kekerasan di Papua, Komnas HAM Akan Temui Panglima TNI-Kapolri

KBR, Jakarta- Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) berencana menemui Panglima TNI Yudo Margono dan Kapolri Listyo Sigit Prabowo untuk membahas penanganan konflik di Papua.

Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro mengatakan audiensi itu untuk membahas konflik dan kekerasan di Papua yang kerap berdampak pada masyarakat sipil. Termasuk memaksa warga mengungsi.

"Untuk TNI-Polri, atau aparat keamanan, adalah memberikan atau memastikan bahwa masyarakat dapat memiliki rasa aman untuk kembali ke rumahnya. Kami ke depan akan melakukan pendekatan dan komunikasi ke jajaran TNI-Polri, baik di pusat maupun di Papua. Kami sedang merencanakan untuk melakukan audiensi dengan panglima TNI yang baru dan kapolri, serta koordinasi dengan TNI Polri di Papua," kata Atnike saat rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR, Rabu, (18/1/2023).

Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro juga berharap peran penting dari tokoh adat dan tokoh agama di Papua dalam meredam konflik di masyarakat.

Terutama untuk memberikan informasi dan rasa aman kepada masyarakat, agar tidak mudah terprovokasi, terintimidasi atau panik yang kemudian menimbulkan masalah susulan seperti pengungsian.

Komnas HAM berharap tak ada perbedaan penanganan terkait pelaku kekerasan, baik dari kelompok bersenjata atau dari aparat. Semua pelaku harus ditindak sesuai aturan.

Pendekatan Baru Panglima TNI

Sebelumnya, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono akan menonjolkan operasi teritorial dan melakukan pendekatan humanis ke kelompok bersenjata di Papua.

Yudo menegaskan, operasi yang akan dilakukan bukan operasi militer, tetapi tetap tegas, sesuai aturan hukum.

"Nanti saya kesempatan pertama akan datang ke sana bersama staf angkatan untuk melihat secara nyata apa sih yang sebenarnya terjadi di sana. Masukan-masukan juga dari para prajurit yang di lapangan, juga dari pemerintah daerah, juga dari tokoh-tokoh masyarakat, tokoh agama," katanya usai dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Senin, (19/12/2022).

Yudo melanjutkan, masukan dari prajurit dan tokoh di Papua diperlukan untuk penyesuaian pendekatan yang akan dilakukan untuk menangani situasi di sana.

Setelah melakukan observasi, Yudo akan melaporkan hasilnya kepada Presiden Jokowi, sebelum memutuskan kebijakan. Termasuk pengurangan pasukan di Papua.

"Tentu akan kita evaluasi dulu (pengurangan prajurit TNI di Papua, red), baru nanti saya laporkan ke Bapak Presiden situasi yang ada," jelas Yudo Margono.

Ia menambahkan, prioritasnya saat ini adalah fokus menjaga kedaulatan, menjaga persatuan kesatuan, mempertahankan citra TNI dalam hal kepercayaan masyarakat.

Baca juga:

    Editor: Sindu

    • Komnas HAM
    • Papua
    • Polri
    • TNI

    Komentar (0)

    KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!