NASIONAL

Flu Babi Afrika di NTT, Epidemiolog: Tidak Menular ke Manusia

"Puluhan ekor babi milik peternak di Kupang dan Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) diduga mati akibat virus flu babi Afrika atau African Swine Fever (ASF)."

Flu Babi Afrika di NTT, Epidemiolog: Tidak Menular pada Manusia

KBR, Jakarta- Puluhan ekor babi milik peternak di Kupang dan Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) diduga mati akibat virus flu babi Afrika atau African Swine Fever (ASF).

Epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman merespons kematian puluhan ekor babi tersebut. Menurutnya, virus flu babi Afrika atau African Swine Fever (ASF) tidak menular kepada manusia. Sebab, virus ini hanya menular ke sesama spesies atau berbagai jenis babi.

"ASF ini bukan ancaman bagi kesehatan manusia dan sejauh ini tidak ada potensi atau tidak ada bukti penularan dari babi ke manusia. Jadi penyakit African Swine Fever (ASF) ini dia memang mudah menyebar di hewan atau babi hutan dengan angka kematian 100%, tetapi ini bukan zoonotic disease tidak menjangkit manusia," ujar Dicky kepada KBR, Kamis, (19/1/2023).

Baca juga:

Epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman mengatakan penanganan virus flu babi Afrika atau ASF harus dilakukan dengan tepat, meskipun tidak menular kepada manusia.

Ia mendorong agar upaya penanganan dilakukan dengan mengisolasi babi yang terinfeksi dan mencegah pengiriman ternak dari daerah terjangkit. Sebab, virus ini sangat serius, karena ternak babi yang terjangkit akan mati dalam waktu 2 sampai 10 hari.

Sebelumnya, hasil observasi Dinas Peternakan Kupang NTT mencatat 48 ekor babi mati mendadak dengan gejala klinis demam tinggi dengan suhu tubuh di atas 39 derajat celsius. Di Flores Timur ada 30 ekor babi yang mati dalam sebulan terakhir.

Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan puluhan babi yang mati positif terkena virus flu babi Afrika atau ASF.

Editor: Sindu

  • Flu Babi Afrika
  • African Swine Fever
  • Babi
  • Peternakan

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!