NASIONAL

Anak Jadi Korban, Gimana Penguatan Awareness dan Pencegahan Kekerasan Seksual di Lingkungan Terdekat?

"Pentingnya penguatan awareness dan pencegahan kekerasan sesksual pada anak"

Lea Citra

Podcast What's Trending
Podcast What's Trending

KBR, Jakarta- Netizen +62 dan masyarakat dibuat miris dengan pengungkapan kasus seorang anak perempuan berusia 12 tahun yang hamil 8 bulan di Binjai, Sumatera Utara.

Persoalan ini pertama kali diungkap melalui media sosial TikTok. Banyaknya perhatian akan kasus ini, membuat Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga tergerak mengunjungi Bunga (nama samaran sang anak). Bintang meminta pemerintah daerah untuk memastikan perlindungan dan hak-hak korban terpenuhi.

"Dikarenakan korban masih berusia anak, sehingga ia belum memahami secara optimal bagaimana cara mengasuh dirinya sendiri dan apa yang harus dilakukan dalam proses kehamilannya. Harus kita pikirkan bersama pula, siapa yang akan mengasuh bayi yang tengah dikandung korban karena sejatinya anak harus diasuh, bukan mengasuh. Setelah proses pemulihan, korban akan kembali ke orang tuanya dan melanjutkan pendidikannya. Bagaimanapun, anak merupakan generasi penerus kita. Oleh karena itu, wajib belajar 12 tahun harus mereka jalani," ujar Bintang pada 6 Januari 2023.

Seberapa penting peran masyarakat?

Menteri Desa Abdul Halim Iskandar pernah menegaskan, desa sebagai ujung tombak upaya pencegahan tindak kekerasan. Menurutnya, Desa harus mampu menciptakan kondisi yang aman dan nyaman bagi anak dan perempuan.

Ia berharap jaringan pencegahan dari desa bisa sampai ke tingkat rukun tetangga (RT). Sehingga, sosialisasi pencegahan bisa dilakukan serempak oleh semua pihak ke semua lini dan kelompok-kelompok rentan.

Asisten Deputi Perlindungan Khusus Anak dari Kekerasan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Ciput Eka Purwianti mengeklaim pemerintah terus memberikan edukasi dan pelatihan terhadap masyarakat terkait persoalan kekerasan seksual, khususnya kasus pada anak. Ciput menilai, pentingnya peningkatan kepedulian dan peran masyarakat dalam mencegah dan menangani kasus kekerasan seksual.

"Dilatih mengenai konvensi hak anak, kemudian tentang berbagai peraturan perundang-undangan yang udah ditetapkan pemerintah, maupun pemerintah daerah. Nah melalui pelatihan-pelatihan ini, mereka kader-kader, relawan, dan aktivis jadi punya pengetahuan melakukan deteksi dini. Dari berbagai literatur, maupun dari berbagai kasus, ini kan sebetulnya anak itu ada lingkungan internal dan eksternal anak, yang sangat mempengaruhi, bagaimana kalau anak terpenuhi ataupun terlindung." ujar Ciput kepada podcast What's Trending.

Baca juga:

Polisi Pertimbangkan Hukuman Kebiri kepada Terduga Pelaku Sodomi di Batang

Tantangan Beli Rumah buat Generasi Sekarang

Anuptaphobia Bikin Takut Melajang

Ciput Eka Purwianti mencontohkan, adanya keluarga-keluarga yang mengharuskan kedua orang tuanya bekerja dan meninggalkan anak-anaknya. Kelelahan akibat bekerja dan kurangnya waktu bersama anak, menurut Ciput bisa menurunkan tingkat pengawasan dan pendampingan pada anak. Padahal bahaya kekerasan seksual anak bisa terjadi dan dilakukan oleh siapapun, bahkan orang-orang terdekat.

Selain memaparkan pentingnya pengawasan terhadap anak dan pelibatan lingkungan dalam mencegah kekerasan seksual. Asisten Deputi Perlindungan Khusus Anak dari Kekerasan KemenPPPA, Ciput Eka Purwianti mengatakan, pendidikan pencegahan kekerasan seksual juga mesti diberikan pada anak.

"Nah mungkin pernah dengar anak-anak sekarang di PAUD, juga diajarkan lagu-lagu 'dipegang jangan'. Itu tuh juga bagian dari mengajarkan anak untuk mengenali, bahwa antara anak perempuan dan anak laki-laki berbeda organ reproduksinya. Pertama itu memahami perbedaan antara anak laki-laki dan perempuan. Kemudian juga menginformasikan bagian-bagian sensitif tubuh dari anak, terutama organ reproduksinya itu tidak boleh sama sekali disentuh oleh orang lain," pungkasnya

Pengetahuan soal kekerasan seksual yang sesuai usia anak dianggap Ciput, mampu menurunkan potensi terjadi kasus kekerasan seksual pada anak.

Mau tau lebih lengkap soal awareness dan pencegahan kekerasan seksual di lingkungan terdekat? Yuk dengarkan podcast What's Trending di link berikut ini:

  • kekerasan seksual
  • kekerasan seksual anak
  • anak
  • Bunga
  • Kekerasan seksual Binjai

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!