Bagikan:

Airlangga: Perpu Cipta Kerja Segera Diparipurnakan DPR

Airlangga tidak menyebut secara pasti, kapan DPR akan membacakan Perpu Cipta Kerja di Rapat Paripurna. Namun ia memberi sinyal bahwa DPR setuju untuk segera mengesahkan kebijakan ini.

NASIONAL

Kamis, 26 Jan 2023 19:31 WIB

Perpu Cipta Kerja

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. (Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja)

KBR, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa Peraturan Pengganti Undang-Undang (Perpu) Cipta Kerja akan segera diparipurnakan oleh DPR.

Sebelumnya, Perpu tersebut diteken oleh Presiden Joko Widodo pada 30 Desember 2022, untuk menggantikan UU No 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja yang dinyatakan inkonstitusional bersyarat oleh Mahkamah Konstitusi.

"Kemudian juga Perpu Cipta Kerja menjadi buffer. Perpu Cipta Kerja sedang akan dibacakan di paripurna. Kita sedang menunggu proses dibacakan di Paripurna. (Seberapa optimis pak?) Dan ini sudah kita komunikasikan dengan fraksi-fraksi," jelas Airlangga dalam keterangan pers yang dilansir di Sekretariat Kabinet RI (26/01/23).

Airlangga tidak menyebut secara pasti, kapan DPR akan membacakan Perpu Cipta Kerja di Rapat Paripurna. Namun ia memberi sinyal bahwa DPR setuju untuk segera mengesahkan kebijakan ini.

Keberadaan Perpu Cipta Kerja dinilai penting, terutama jika dihubungkan dengan upaya Indonesia memberikan kepastian hukum untuk masuknya aliran dana investasi dari negara-negara mitra yang merasakan tekanan dari perang Rusia dan Ukraina.

"Amerika Serikat meningkatkan tingkat suku bunga. Nah kalau Amerika meningkatkan tingkat suku bunga kan kita mengkhawatirkan terjadi capital flight. Nah, kalau terjadi capital flight, inflasi menjadi berat. Oleh sebab itu, kami harus selesaikan dengan kepastian hukum," ucapnya.

Baca juga:

- Buruh Metal: Tolak Perpu Cipta Kerja, Kembali ke UU Ketenagakerjaan

- Tolak Perpu Cipta Kerja Masyarakat Adat Ancam Ambil Alih Wilayah

Ia pun mengklaim Indonesia memiliki situasi yang genting dalam upayanya memastikan dana investasi mengalir ke dalam negeri, sesuai target yang telah ditetapkan.

"Kegentingan memaksa kan bagaimana kami memitigasi risiko ketidakpastian, dan ketidakpastian itu riil. Karena tentu kami lihat tentu mitra utama Indonesia seperti Amerika Serikat, Eropa, itu kan ketidakpastian akibat daripada perang Ukraina," katanya.

Editor: Fadli

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

BERITA LAINNYA - NASIONAL

Kabar Baru Jam 7

Potret Media Alternatif di Tengah Ancaman KUHP Baru (Bag.2)

Kabar Baru Jam 8

Kabar Baru Jam 10

Kabar Baru Jam 11