NASIONAL

PBNU: Gagasan Pemindahan Ibu Kota Negara Baru 'Out of the Box'

PBNU: Gagasan Pemindahan Ibu Kota Negara Baru 'Out of the Box'

KBR, Jakarta - Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) memuji inisiatif dan gagasan pemerintah memindahkan ibu kota negara baru ke Kalimantan Timur.

Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf menyebut, inisiatif itu merupakan gagasan yang keluar dari kotak, atau out of the box.

"Karena ini gagasan yang keluar dari kotak dan semakin lama semakin terang akan menjadi inisiatif yang efektif untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi bangsa dan negara ini," katanya dalam sambutan di Pengukuhan Pengurus Besar dan Harlah ke-96 Nahdhatul Ulama di Balikpapan, Senin (31/1/2022).

Yahya Cholil Staquf menambahkan, selain gagasan ibu kota negara baru itu, Kalimantan Timur juga bisa mengundang banyaknya gagasan out of the box lainnya.

Sebelumnya, PBNU mendukung pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur. Salah satunya, sengaja memilih tempat pengukuhan di Kota Balikpapan untuk merasakan atmosfir Ibu Kota Negara Nusantara yang telah ditetapkan Presiden Joko Widodo itu.

Mengingat lokasi yang akan menjadi pusat pemerintahan saat ini masih hutan, PBNU juga meminta agar pembangunan ibu kota negara baru tetap memperhatikan tata ruang sehingga tetap menjaga kelestarian lingkungan dan kearifan lokal.

“Itu IKN itu tanah yang perawan soal bagaimana merancang tata ruang sebaik-baiknya. Tentu saja dengan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup, tidak ada kemudian ekosistem yang dirusak, tapi perawan sekali (kawasan IKN) belum ada apa-apa,” katanya.

Yahya Cholil Staquf menambahkan, PBNU juga akan membangun Kantor di Ibu Kota Negara baru ini.

"Jika pembangunannya rampung, Kantor PBNU di Ibu Kota Negara Nusantara akan menjadi NU Center sebagai pusat layanan dakwah, pendidikan, kesehatan ekonomi dan lainnya," pungkasnya.

Berita lainnya:


Editor: Kurniati Syahdan

  • IKN
  • ibu kota negara baru
  • PBNU
  • Jokowi
  • yahya cholil staquf

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!