NASIONAL

5 Pasien Omicron Meninggal, Menkes: Percepat Vaksinasi Anak dan Lansia

"Kita sudah melihat dari kasus yang sedang dan berat yang membutuhkan oksigen, 63 persen belum divaksin lengkap, kebanyakan dari mereka lansia,""

5 Pasien Omicron Meninggal, Menkes: Percepat Vaksinasi Anak dan Lansia
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin. (Foto: Youtube Setpres)

KBR, Jakarta - Kementerian Kesehatan mengumumkan sebanyak lima pasien positif covid-19 varian omicron di Indonesia meninggal.

Menurut Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, kebanyakan pasien yang meninggal adalah mereka yang belum divaksin lengkap.

Hal itu, kata dia, juga terjadi di total kasus positif Covid-19 di Indonesia, di mana kebanyakan pasien yang terpapar dengan gejala berat adalah mereka yang belum divaksin lengkap dan lanjut usia (lansia).

"Kita sudah ada meninggal 5 orang positif omicron, itu 60 persen belum divaksin lengkap. Kita sudah melihat dari kasus yang sedang dan berat yang membutuhkan oksigen, 63 persen belum divaksin lengkap, kebanyakan dari mereka lansia," kata Budi dalam keterangan pers, Senin (31/1/2022).

Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, jumlah anak-anak yang terpapar covid-19 varia omicron dari anak-anak juga mengalami peningkatan.

Ia juga menekankan agar vaksinasi anak dan lansia dipercepat, sebab dua kelompok umur tersebut rentan tertular omicron, karena tingkat vaksinasinya belum merata.

"Percepat vaksinasi terutama untuk lansia kita dan anak-anak kita, melindungi mereka kewajiban kita untuk melindungi orang yang belum divaksinasi agar segera divaksinasi, terutama lansia dan anak-anak. Karena 60 persen yang meninggal itu belum vaksin lengkap dan 63 persen yang masuk bergejala sedang dan berat membutuhkan oksigen itu belum divaksinasi lengkap. Tolong prioritas berikan vaksinasi ke yang belum menerima vaksinasi terutama lansia dan anak-anak," jelas Budi Gunadi Sadikin.

Pemerintah Perpanjang PPKM Luar Jawa-Bali Hingga 14 Februari 2022

Koordinator PPKM Luar Jawa-Bali, Airlangga Hartarto mengumumkan perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berlevel di Luar Jawa Bali mulai 1 hingga 14 Februari 2022 mendatang.

"PPKM tanggal 1 sampai dengan 14 Februari nanti, jumlah kabupaten kotanya menurun dari jumlah yang level 1 menjadi ada 164 kabupaten kota, kemudian level 2 ada 219 kabupaten kota dan level 3 itu ada 3 kabupaten kota yaitu di Jayawijaya, Yapen, dan kota Jayapura," kata Airlangga, usai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo, hari ini, Senin (31/1/2022).

Airlangga Hartarto menjelaskan, saat ini kasus harian covid-19 varian omicron meningkat menjadi 499 kasus. Jika dirinci, transmisi lokal sebanyak 496 dan dan kasus yang berasal dari pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) sekitar 3 orang.

Kemudian, kata dia, tingkat kematian di Luar Jawa Bali per 30 Januari berjumlah 2 orang dan kasus aktifnya adalah 3.326 dari 61.713 kasus aktif secara nasional.

"Artinya proporsi kasus aktif di luar Jawa Bali adalah 5,4 persen. Kita juga harus waspada bahwa terlihat dari kasus reproduksi efektif di Sumatera naik menjadi 1,02 kemudian Kalimantan menjadi 1,01, lanjut Maluku 1,08, kemudian Papua 1,05, hingga Nusa Tenggara 1,03 dan Sulawesi 1," jelas Menteri Koordinator bidang Perekonomian ini.

Berita lainnya:

Airlangga menambahkan, data dari kementerian Kesehatan menunjukkan beberapa provinsi seperti Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, hingga Papua terdeteksi kasus varian Omicron.

Varian itu, kata dia, telah menyebar dari transmisi lokal.

"Sementara tingkat BOR (bed ocupancy rate/tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit, red) di luar Jawa Bali 7 persen dan secara nasional itu adalah 13,88 persen," tutupnya.

Editor: Kurniati Syahdan

  • Varian Omicron
  • Omicron Meningkat
  • Kemenkes
  • Budi gunadi sadikin
  • Pasien Omicron

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!