NASIONAL

Densus 88 Tangkap 20 Terduga Teroris di Makasar, 2 Tewas

""Dua orang meninggal dunia karena ketika ditangkap melakukan perlawanan dengan menggunakan senjata tajam dan senapan angin""

Wahyu Setiawan

Densus 88 Tangkap 20 Terduga Teroris di Makasar, 2 Tewas
Suasana penggerebekan rumah terduga teroris JAD di Makassar, Sulsel, Rabu (06/01). (Foto: Antara)

KBR, Jakarta-  Densus 88 Antiteror menangkap  20 terduga teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Makassar,  Sulawesi Selatan pagi tadi. Dari proses penangkapan itu, dua orang di antaranya tewas.

Juru bicara Mabes Polri Ahmad Ramadhan mengatakan, dua orang ditembak mati lantaran berusaha melawan saat ditangkap di sebuah perumahan di Makassar.

"Dua orang meninggal dunia karena ketika ditangkap melakukan perlawanan dengan menggunakan senjata tajam dan senapan angin jenis pcp. Identitas kedua teroris yang tewas ditembak atas nama MR (M Rizaldy) dengan usia 46 tahun dan SA (Sanjai Ajis) usia 23 tahun," kata Ramadhan di Mabes Polri, Selasa (6/1/2021).

Juru bicara Mabes Polri Ahmad Ramadhan menjelaskan, kedua orang yang tewas itu telah berbaiat ke ISIS pada 2015 silam. Kemudian pada 2016, keduanya sempat akan terbang ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS, namun batal.

Selain itu, mereka yang ditembak mati itu juga terlibat pengiriman dana ke pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral di Jolo, Filipina, Agustus tahun lalu.

"Mereka juga sebagai fasilitator pelarian Andi Baso yang merupakan DPO bom Gereja Oikumene, Samarinda (2017)," tambahnya.

Saat ini, 18 terduga  lainnya tengah dibawa tim Densus 88 Antiteror. Salah satunya masih mendapat perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar karena mengalami luka tembak. 

Kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) ini diketahui berafiliasi dan mendukung khilafah ISIS.

Editor: Rony Sitanggang

  • Teroris
  • Polri
  • Densus 88
  • terorisme
  • JAD
  • Jamaah Ansharut Daulah (JAD)

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!