NASIONAL

Banjir di Kalsel, BNPB: 15 Meninggal, 40 Ribu Warga Mengungsi

Banjir di Kalsel, BNPB: 15 Meninggal, 40 Ribu Warga Mengungsi

KBR, Jakarta-  Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) masih melakukan evakuasi korban terdampak banjir di Provinsi Kalimantan Selatan. Juru bicara BNPB Raditya Jati menyebutkan akibat bencana tersebut tercatat 15 orang meninggal dunia, sebanyak 24.379 rumah terendam banjir dan 39.549 warga mengungsi.

"BNPB telah mengirimkan tim TRC yang kemarin sudah sampai lokasi untuk segera melakukan kebutuhan dasar yang harus segera dihadirkan. Selain itu juga masih selalu terus dilakukan tim TRC mengkaji cepat dan berkoordinasi untuk melakukan evakuasi korban," kata Raditya dalam siaran virtual, Minggu (17/1/2021)

Juru bicara BNPB Raditya Jati menambahkan banjir juga mengakibatkan akses jalan dari Pelaihari ke Banjarmasin terputus.

Raditya menyebut hingga Minggu (17/01)pukul 10.55 WIB kondisi cuaca di Kalimantan Selatan cerah berawan. Sehingga banjir berangsur surut dan mengalami penurunan tinggi maksimal air mencapai 50-150 cm.

Sebelumnya  BNPB menyerahkan bantuan berupa Dana Siap Pakai (DSP) senilai 3,5 miliar untuk penanganan banjir di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Situs BNPB menulis bantuan DSP diberikan untuk lima kabupaten yang terdampak banjir paling parah, meliputi Kabupaten Banjar, Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Hulu Sungai Tengah dan Kabupaten Balangan. 

Dalam sambutannya, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor mengatakan bahwa dengan dukungan dari Pemerintah Pusat melalui BNPB tersebut sekaligus menjadi penyemangat bagi Pemerintah Provinsi hingga Kabupaten/Kota untuk lebih maksimal dalam percepatan penanganan bencana.

“Ini memberikan semangat daya dorong bagi kita dalam menghadapi musibah banjir yang melanda kita,” ujar Sahbirin dalam ‘Rapat Koordinasi Penanganan Banjir di Wilayah Kalimantan Selatan’ di Gedung Mahligai Pancasila, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Minggu (17/1).

Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor telah menetapkan status siaga darurat menjadi tanggap darurat. Keputusan itu diambil mengingat musibah banjir yang terjadi semakin meluas di beberapa daerah di Provinsi Kalimantan Selatan.

Kepala BNPB Doni Monardo dalam kesempatan yang sama mengatakan, Pemerintah Pusat melalui BNPB juga akan memberikan bantuan berupa dana stimulan untuk rumah warga yang mengalami kerusakan akibat terdampak banjir.

Adapun besaran dana stimulan tersebut adalah 50 juta rupiah untuk rumah Rusak Berat (RB), 25 juta rupiah untuk rumah Rusak Sedang (RS) dan 10 juta rupiah untuk rumah Rusak Ringan (RR).

“Kami sesuai arahan dari bapak Presiden akan memberikan bantuan kepada masyarakat yang mengalami kerusakan rumah, baik itu rusak berat, rusak sedang maupun rusak ringan,” jelas Doni.

Lebih lanjut Doni meminta agar pemangku kebijakan di daerah segera melakukan pendataan secara akurat guna percepatan proses penyaluran dana stimulan, sehingga masyarakat yang terdampak dapat segera bangkit.

Editor: Rony Sitanggang

  • presiden jokowi
  • banjir
  • kalsel

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!