KBR, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ekstrem akan berlanjut hingga pertengahan Februari 2020.
"Aliran udara basah dari Timur Afrika diperkirakan menuju wilayah Indonesia dan dapat mengakibatkan potensi hujan ekstrem pada tanggal 10-15 Januari 2020," jelas BMKG dalam situs resminya, Kamis (2/1/2020).
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan pergerakan aliran udara basah juga masih akan berlanjut pada Januari akhir hingga pertengahan Februari 2020.
"Aliran udara basah masuk ke Indonesia diperkirakan pada tanggal 10-15 Februari 2020 dan siklus berulang pada akhir Januari hingga pertengahan Februari 2020," kata Dwikorita.
Sejumlah wilayah yang diprediksi akan terdampak hujan dengan intensitas tinggi hingga ekstrem itu meliputi:
- Sumatera bagian tengah
- Jawa
- Kalimantan bagian selatan
- Sulawesi bagian selatan hingga tenggara
Sebagai upaya mengantisipasi potensi bencana dari prakiraan cuaca ekstrem tersbut, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) siap membantu menanggulangi banjir besar akibat cuaca ekstrem yang terjadi di Jabodetabek sejak Selasa (31/12) dengan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).
BPPT akan menggunakan TMC untuk percepatan penurunan hujan. Rencananya BPPT akan menurunkan hujan ke Selat Sunda atau Lampung, namun jika arah angin ke timur akan di turunkan ke waduk-waduk seperti Jatiluhur dan Jatigede.
Untuk membantu proses TMC tersebut BPPT bersama BNPB dan TNI akan mengerahkan 2 jenis pesawat yakni CN295 dan Casa.
"Aliran udara basah masuk ke Indonesia diperkirakan pada tanggal 10-15 Februari 2020 dan siklus berulang pada akhir Januari hingga pertengahan Februari 2020," jelas BMKG lagi.
Editor: Agus Luqman