KBR, Jakarta- Ketua Asosiasi Petani Beras, Nuril Arifin menilai, dibukanya keran impor beras ini akan merugikan petani lokal. Penyebabnya dia memperkirakan beras yang diimpor tersebut akan masuk berbarengan dengan masa panen petani pada Maret 2018.
Selain itu ia juga menyebut, dengan melakukan impor beras maka petani akan sangat dirugikan yang membuat petani tak punya patokan untuk berproduksi maupun dalam harga.
"Petani menanggung beban kerugian inflasi. Dan ketika ada kenaikan mereka tidak menerima apa-apa karena mereka tidak bisa menjual beras atau gabah ke dinas pertanian maupun bulog secara langsung. Pembelian dilakukan kepada tengkulak-tengkulak," katanya saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Baca: Alasan Pemerintah Impor Beras
Sebelumnya, Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) membuka keran impor beras khusus sebanyak 500 ribu ton. Impor tersebut dilakukan guna menjamin tersedianya pasokan beras di dalam negeri dan menurunkan harga beras di pasaran.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan beras impor tersebut akan masuk pada akhir Januari.
Editor: Rony Sitanggang