BERITA
Konflik Telukjambe, 80 Persen Lahan Petani Rusak
KBR, Jakarta- Sebanyak 80 persen lahan petani di Teluk Jambe, Karawang Jawa
Barat hancur akibat konflik dengan PT Pertiwi Lestari. Perwakilan
warga petani Teluk Jambe Madhari mengatakan selain lahan pertanian,
kondisi rumah warga juga sudah banyak yang luluh lantah, akibat
pembukaan lahan untuk pemukiman.
Kondisi warga di pengungsian,
yakni di Rusunawa Adiarsa, Karawang juga memprihatinkan. Warga tidak
lagi mendapatkan suplai makanan dan kebutuhan pokok lainnya dari
pemerintah daerah, sejak bulan lalu. Itu sebab warga kemarin (25/1)
mendatangi kantor Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) untuk
mengadukan hal tersebut.
Kata Madhari, Wantimpres berjanji
menindaklanjuti hal tersebut dengan memanggil beberapa instansti di
Karawang. Termasuk memanggil juga dua kementerian.
"Langkah
pertama yang dilakukan wantimpres dengan memanggil beberapa instansi dan
BPN daerah untuk meminta tanggungjawab mengeluarkan IMB. Sofyan akan
diminta keterangan langkah selanjutnya surat keputusan Ferry Mursidan
soal status quo," ujarnya kepada KBR, Kamis (26/1/2017)
Namun, untuk agenda pertemuan, kata Madhari belum bisa dipastikan.
"Agenda dan
waktunya belum dipastikan. Belum ada jadwal hari apa dan kami juga akan
dipanggil kembali," ungkapnya.
Madhari menambahkan juga
mengadukan kondisi warga yang sakit di pengungsian. Anak-anak mereka
juga sebagiannya tidak bersekolah. Madhari tidak
mengetahui kenapa anak-anak tingkat SMP tidak diterima di sekolah
sekitar rusunawa.
Sementara itu, ketika dimintai tanggapan soal
tindaklanjut pertemuan dengan petani Karawang, Anggota Wantimpres Sidarto
Danusubroto hanya menyebutkan Wantimpres tidak punya kewenangan untuk
menjamin kasus para petani. Wantimpres hanya memberikan pertimbangan
kepada kementerian terkait.
"Itu tugas pemerintah, karena kita
kan cuman memberikan pertimbangan. Ada yang langsung ke Kementerian, dan
ada yang ke presiden juga reguler," ungkapnya.
Namun, dia tak menyebutkan secara detail soal pertemuan dengan para petani tersebut. Sidarto hanya mengatakan jika pertemuan itu hanya pertemuan rutin bisa.
"Itu rutin, reguler, setiap 2 bulan, 1 bulan sekali
kadang-kadang," katanya.
Editor: Rony Sitanggang
- konflik lahan telukjambe barat karawang
- Perwakilan warga petani Teluk Jambe Madhari
- Anggota Wantimpres Sidarto Danusubroto
Komentar (0)
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!