BERITA

Alasan Kemendag Cabut Izin 4 Importir Pangan

""Ada beberapa, mereka impor, tapi gudangnya tidak ditemukan. Ada, alamatnya sudah berubah dan tidak melaporkan tapi melakukan kegiatan impor.""

Dian Kurniati

Alasan Kemendag Cabut Izin 4 Importir Pangan
Ilustrasi: Pedagang buah di pasar induk buah Kramat Jati Jakarta. (Foto: Antara)


KBR, Jakarta- Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan   telah mencabut izin impor empat perusahaan tahun ini, karena terbukti tak memiliki gudang. Padahal, kata Enggartiasto, kepemilikan gudang menjadi salah stau syarat penerbitan surat izin importasi bahan pangan.

Kata dia, importir yang izinnya dicabut juga otomatis masuk daftar hitam di Kemendag.

"Mereka para importir kami sedang kita audit sesuai Permendag persyaratan dari gudang itu. Ada beberapa, mereka impor, tapi gudangnya tidak ditemukan. Ada, alamatnya sudah berubah dan tidak melaporkan tapi melakukan kegiatan impor. Saya cabut (angka pengenal importir) API-nya," kata Enggartiasto di Hotel Bidakara, Kamis (05/01/17). 

Engartiasto melanjutkan, "mereka importir buah dan sebagainya. Dan saya sudah bilang, bukan hanya nama PT-nya, nama direksi dan pemegang sahamnya kami blacklist. (Artinya tidak bisa impor lagi?) Tidak ada, dua tahun. Rasanya, nama-nama itu kami catat. Begitu mereka minta izin lagi, enggak usah diizinkan."

Enggartiasto mengatakan, kementeriannya kini tengah mengaudit sekitar 130 perusahaan pemegang izin impor bahan pangan. Kata dia, kini dua di antaranya izin impornya sudah dicabut, dan dua lainnya tengah dalam proses pencabutan. Enggartiasto berkata, ancaman cabut izin itu berlaku untuk importir semua komoditas pangan.

Enggartiasto berujar, para importir itu terbukti berbohong saat mengajukan izin. Sehingga, kata dia, saat mereka mengajukan izin lagi pasca-masa blacklist dua tahunnya, Kemendag juga tidak akan memberikan izin.


Editor: Rony Sitanggang

  • perusahaan pengimpor pangan
  • Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita
  • angka pengenal importir API

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!