BERITA

Selamatkan Mangrove Cilacap, Sodetan Citanduy Kembali Digagas

"Sodet juga dapat mengurangi potensi banjir di sejumlah wilayah di Cilacap."

Muhamad Ridlo Susanto

Selamatkan Mangrove Cilacap, Sodetan Citanduy Kembali Digagas
Pendangkalan Laguna Segara Anakan semakin parah. Sedimentasi menyebabkan terbentuknya pulau-pulau di tengah laguna. 10 tahun ke depan, dikhawatirkan Laguna Segara Anakan akan hilang dari peta dunia.

KBR, Cilacap– Upaya penyelamatan Laguna Segara Anakan di Cilacap, Jawa Tengah dengan sodetan Sungai Citanduy ke arah Ciamis, Jawa Barat digagas menyusul makin sempitnya kawasan mangrove yang diklaim terluas dan terlengkap di Asia ini.

Kepala Seksi Sumber Daya Air Balai Sumber Daya Air (BSDA) Jawa Tengah wilayah Cilacap, Ahmad Darisun mengatakan upaya sodetan pernah dilakukan pada 2002. Namun, lantaran penolakan warga Ciamis, hal itu urung dilaksanakan. Padahal, pembebasan tanah sudah mulai dilakukan. Saat ini, kata dia, sejumlah anggota DPR asal Jawa Tengah dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jawa Tengah kembali menggagas rencana tersebut.

Berdasar penelitian yang dilakukan sejumlah pihak, kata Darisun, pendangkalan Segara Anakan paling banyak disebabkan oleh sedimentasi aliran Sungai Citanduy. Jika tidak dilakukan secepatnya, maka laguna bisa berubah menjadi daratan dalam waktu 10 tahun ke depan. Dia menyebut, dalam 20 tahun terakhir luasan Laguna Segara Anakan menyusut dari semula belasan ribu hektar lebih menjadi tinggal 800-an hektar saja.

"Kalau yang sangat-sangat penting sekali, itu justru malah tratasan Sungai Citanduy, penyodetan. Dulu kan sudah pernah dilakukan, bahkan tanahnya sudah dibebaskan. Padahal ini sangat membantu aliran Cibeureum, sehingga sampah-sampah yang ada di sini (Citanduy) geser semua ke sini, sehingga di sini terjadilah penumpukan dan pendangkalan di Segara Anakan," ujarnya, Sabtu (01/02).

Sementara, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Try Komara Sidhy kepada KBR mengungkapkan, sodetan Sungai Citanduy penting dalam upaya mitigasi bencana. Hal itu menurut dia bakal mengurangi potensi banjir tahunan di puluhan desa di enam kecamatan wilayah Cilacap bagian barat selatan, seperti Kecamatan Sidareja, Kedungreja, Patimuan, Gandrungmangu, Bantarsari dan dan Kecamatan Kawunganten.

Try Komara menambahkan, jika laguna semakin dangkal, maka banjir tahunan yang terjadi akan semakin parah. Sebab, ketinggian laguna akan lebih tinggi dibanding enam kecamatan tersebut. pendangkalan dikhawatirkan juga mengakibatkan intrusi air laut yang nantinya akan menganggu sumber air bersih warga Cilacap.

Editor: Dimas Rizky

  • lingkungan
  • sedimentasi
  • mangrove
  • cilacap
  • Pendangkalan sungai
  • berita

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!