BERITA

Pengamat INDEF: 100 Hari Dampak MEA Baru Terasa

"Sektor ketenagakerjaan merupakan sektor yang paling terdampak oleh penerapan MEA."

Aika Renata

Pengamat INDEF: 100 Hari Dampak MEA Baru Terasa
Produk kerajinan Koperasi dan UMKM dalam sebuah pemeran di Jakarta. Saat ini Kementerian Koperasi dan UKM telah membuat langkah-langkah antisipasi untuk membantu pelaku KUKM menyongsong era pasar beba

KBR, Jakarta- Dampak dimulainya pemberlakuan zona perdagangan bebas ASEAN atau Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA diperkirakan baru bisa terasa setelah 100 hari. Pakar ekonomi dari lembaga INDEF Sugiyono mengatakan butuh waktu panjang untuk memantau mobilisasi orang terutama di sektor dampak ketenagakerjaan. Sugiyono mengatakan sektor ketenagakerjaan merupakan sektor yang paling terdampak oleh penerapan MEA. Selain itu, lanjutnya, sektor ekspor impor juga akan berpengaruh secara signifikan. 

"Pagi ini baru hari pertama kerja, belum kelihatan. Perlu waktu juga, dulu waktu China-ASEAN juga seperti itu. Seperti pemerintah butuh 100 hari atau 1 tahun begitu. Perlu waktu juga melihat mobilitas itu akan akan terjadi biasanya itu mereka yang mobile itu tidak sebanyak yang diduga," jelasnya, Senin (4/1/2016)

Pakar ekonomi dari lembaga INDEF Sugiyono mengingatkan pemerintah Indonesia agar lebih jeli mengambil kesempatan baik dengan negara lain semisal Singapura dan Vietnam yang dinilai punya keunggulan dalam bidang ekspor impor. Sebelumnya, Masyarakat Ekonomi ASEAN sudah dimulai tanggal 31 Desember 2015 lalu. Tidak hanya di Indonesia, di negara-negara lain juga tidak nampak kegiatan-kegiatan mencolok terkait pembukaan MEA ini. 

Editor: Agus Lukman

  • MEA
  • Pasar Bebas Asean 2015
  • INDEF
  • masyarakat ekonomi asean

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!