KBR, Jakarta- Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi ditantang meminta maaf dan mencabut pernyataannya yang menyudutkan kelompok lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT). Direktur Eksekutif HRWG, Rafendi Djamin , menyatakan pernyataan itu dipenuhi prasangka dan stigma.
Rafendi menilai sikap menteri itu berbahaya bagi kelompok LGBT yang merupakan kelompok rentan.
"Ini secara politik dan etik tidak benar sebagai seorang pejabat publik menyatakan hal seperti itu," ungkap Direktur Eksekutif HRWG, Rafendi Djamin kepada wartawan di kantor HRWG, Jakarta, Senin (25/1/2016) sore.
"LGBT dalam perspektif hak asasi manusia adalah kelompok rentan yang memerlukan perhatian khusus karena mereka selalu jadi korban diskriminasi," tegasnya.
Direktur Eksekutif HRWG, Rafendi Djamin, menambahkan Menristekdikti jangan malu untuk meralat pernyataannya. Kata dia, menteri harus segera memberikan penjelasan kepada publik sebelum masalahnya jadi lebih besar.
Sabtu kemarin, Menristekdikti M Nasir menyatakan kampus bukanlah tempat untuk LGBT. Kelompok LGBT ingin bertemu Nasir untuk menjelaskan keberadaan mereka.
Editor: Rony Sitanggang