BERITA

Kapal Sapi Kosong, Tawaran Bulog Kalah Bersaing

"Harga yang ditawarkan Bulog lebih murah sekitar 6 ribu rupiah per kilogram dibanding pedagang dari Kalimantan. "

Kapal Sapi Kosong, Tawaran Bulog Kalah Bersaing
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Menteri Pertanian Amran Sulaiman (kiri) meninjau ternak yang diangkut KM Camara Nusantara I di Dermaga 107 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (11/12).

KBR, Jakarta- Pemerintah mengakui gagal mengangkut sapi dari Nusa Tenggara Timur (NTT) lantaran harga penawaran Bulog kalah bersaing dengan pedagang dari Kalimantan. Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Srie Agustina  mengatakan, harga yang ditawarkan Bulog lebih murah sekitar 6 ribu rupiah per kilogram dibanding pedagang dari Kalimantan. 

Kendati demikian, Srie mengklaim pemerintah tidak dirugikan karena hal itu merupakan bagian dari tugas Bulog. Yakni untuk memastikan peternak lokal mendapatkan harga yang layak.

"Kan waktu itu mereka siapkan sekitar 52 ribu ekor lebih kan menurut pemerintah daerah mereka. Hitungan mereka 41 ribu harusnya mereka jual, karena dengan biaya produksi dan sebagainya, sampai menggemukkan. Pemerintah menyediakan dana, tawarannya 35 ribu perkilo, begitu ada tawaran lebih tinggi, ya nggak apa-apa, yang penting peternaknya kan happy. Masak kalau ada yang nawar 41 ribu kemudian kita maksa jangan dong kamu jual ke saya dengan harga lebih rendah, nggak seperti itu kan, peternak harus mendapatkan harga lebih tinggi," kata Srie di Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (21/1/2016).

Srie Agustina menambahkan, kosongnya kapal angkut sapi tidak bakal mengganggu stok di Jakarta dan sekitarnya. Kata dia, sapi dari NTT dimaksudkan sebagai tambahan, agar bisa menekan harga daging sapi. Menurutnya, Bulog harus melakukan negosiasi harga untuk penawaran selanjutnya. Namun, hal ini harus disesuaikan dengan kemampuan pemerintah. 

"Musti nego lagi harganya, (menaikkan tawaran?) ya nggak tahu, kita lihat kemampuan Bulog, kemampuan pemerintah, mungkin akan dibicarakan," kata Srie. 

Editor: Malika

  • kapal sapi
  • kapal ternak
  • Joko Widodo
  • sapi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!