BERITA

Hadapi Koruptor yang Melawan, KPK Perbaiki Kerjasama dengan Kejagung

"Perbaikan dalam MOU itu akan dibarengi dengan perbaikan konten atau substasi seperti koordinasi, supervisi yang diperjelas, hingga monitoring menggunakan sistem IT yang bisa memantau seluruh kejadian."

Hadapi Koruptor yang Melawan, KPK Perbaiki Kerjasama dengan Kejagung
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terpilih Agus Rahardjo. Foto: Antara

KBR, Jakarta- Ketua KPK, Agus Raharjo menyebutkan MOU antara KPK dengan Kejaksaan Agung yang akan berakhir bulan Maret akan segera diperbaiki dalam waktu dekat. Kerja sama antara KPK dengan Kejaksaan Agung yang dimaksudkan Agus adalah sinergi untuk mematahkan perlawanan koruptor dalama kasus-kasus besar. 

Perbaikan dalam MOU itu akan dibarengi dengan perbaikan konten atau substasi seperti koordinasi, supervisi yang diperjelas, hingga monitoring menggunakan sistem IT yang bisa memantau seluruh kejadian di Indonesia.

"Dalam kasus-kasus besar dimana kita menghadapi yang kita definisikan sebagai corruptor fight back. Kita akan bersienergi saling membantu supaya perlawanan para koruptor bisa kita patahkan. Dalam waktu yang tidak terlalu lama kita akan dampingi teman-teman dari kejaksaan agung baik di tingkat pengadian, penyidikan maupun data dan informasi," kata Agus Raharjo, Selasa (5/1/2015)

Agus menambahkan, setelah masa induksi, KPK memerlukan waktu sekira 2 mingguan untuk membuat rencana strategis yang juga telah disampaikan kepada Kejaksaan Agung. Sebagai informasi, hari ini rombongan pimpinan KPK tiba di kantor Kejaksaan Agung RI. 

Kelima pimpinan KPK yang hadir yakni Alexander Marwata; Saut Situmorang; Basaria Panjaitan; Agus Raharjo; dan Laode Muhammad Syarif menemui Jaksa Agung HM Prasetyo. Selain Kejagung, KPK juga berencana menemui Mahkamah Konstitusi, mahkamah Agung, dan juga Komisi Yudisial. 

Editor: Malika

  • KPK
  • kejaksaan agung
  • Koruptor

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!