NASIONAL

Dukung Muktamar Islah, Kiai Maemoen Fasilitasi Djan Faridz dan Romy

"Romy ditawari posisi sebagai Ketua Fraksi MPR dan wakil ketua umum PPP."

Musyafa

Dukung Muktamar Islah, Kiai Maemoen Fasilitasi Djan Faridz dan Romy
Ketua Majelis Syariah Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Kiai Maemoen Zubair. Foto: Musyafa

KBR, Rembang – Ketua Majelis Syariah Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Kiai Maemoen Zubair siap memfasilitasi pertemuan antara Djan Faridz dengan Romahurmuzzy untuk menyudahi konflik internal PPP. Namun ia enggan berspekulasi, apakah kubu Romahurmuzzy setuju untuk melakukan pertemuan tersebut.

Menurutnya, apabila kubu Romahurmuzzy tetap keras maka PPP perlu tegas. “Artinya ditinggalkan ya kita tetap berjalan, sampai mendidik mereka insyaf dan kembali ke jalan yang benar," ujarnya.  

Pengasuh Pondok Pesantren Al Anwar Sarang Kab. Rembang, Jawa Tengah ini setuju digelar muktamar islah, asalkan dipelopori kedua belah pihak dan tidak melanggar AD/ART partai. "Kalau ada perselisihan antara kedua belah pihak, maka harus diadakan islah,“ jelasnya.

Minggu sore (10/01/2016), sejumlah pengurus kubu Djan Faridz mendatangi kediaman Kiai Maemoen Zubair. Mereka menyerahkan copyan surat Menteri Hukum Dan HAM yang mencabut kepengurusan hasil muktamar Surabaya pimpinan Romahurmuzzy.

Sementara Wakil Sekjen PPP Muktamar Jakarta, Habbil Marati menyatakan akan segera menggelar pertemuan dengan kubu Romahurmuzzy. “Bagi pengurus PPP Muktamar jakarta, Romy itu bukan musuh kita. Hanya beda prinsip saja. Namun setelah ada fatwa ini, kami akan segera melakukan komunikasi politik,“ tegasnya.

Habbil menambahkan untuk mempercepat rekonsiliasi, Romy ditawari posisi sebagai Ketua Fraksi MPR dan wakil ketua umum PPP.

 

  • PPP
  • djan faridz
  • Romahurmuzy
  • kiai maemoen zubair

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!