KBR, Jakarta - Badan SAR Nasional (Basarnas) menegaskan tim penyelam hanya membantu memastikan keberadaan kotak hitam di ekor pesawat.
Kepala Basarnas Bambang Soelistyo mengatakan, timnya bertugas mencari tahu, apakah kotak hitam masih berada di tempat semula di bagian ekor atau sudah terlepas. Kata dia, langkah selanjutnya diserahkan pada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Sebab proses evakuasi dan pengambilan membutuhkan perlakuan khusus.
"Kalau black box itu masih melekat pada tempatnya, saya harus koordinasi dengan KNKT timnya yang sudah berada di sana juga, apakah boleh ekor itu saya angkat sekaligus? Jadi ini decision ada di KNKT, kita membantu. Kalau nanti diizinkan maka kita sudah siap dengan crane, yang sekarang ini berada di kapal crest onyx dengan kemampuan maksimal adalah 70 ton," kata Bambang Soelistyo di Basarnas, Kamis (8/1).
Pagi ini, tim penyelam Basarnas gagal mendeteksi kotak hitam di ekor pesawat. Upaya penyelam terkendala jarak pandang (visibility) kurang dari satu meter. Tim akan kembali turun bila kecepatan arus bawah laut di bawah 2 knot. Kecepatan saat ini masih di kisaran 3-5 knot.
Editor: Antonius Eko