NASIONAL

Jalan Rusak, Aparat Pemda Bondowoso Bungkam

Jalan Rusak, Aparat Pemda Bondowoso Bungkam

KBR, Bondowoso – Banyaknya ruas jalan yang rusak di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur ternyata belum mendapatkan perhatian yang optimal dari Dinas Bina Marga dan Cipta Karya (BMCK). Hal ini terlihat dari belum adanya perencanaan perbaikan jalan yang akan dilakukan pada tahun 2015 ini. Bahkan semua pejabat kompak bungkam ketika ditanya tentang rencana perbaikan ruas jalan tahun ini.
 
Pejabat Perencanaan Kegiatan Dinas BMCK, Ansori menolak berkomentar tentang rencana perbaikan jalan. Menurutnya, sampai saat ini belum ada laporan rencana perbaikan jalan dari masing-masing bidang di BMCK.
 
“Itu langsung ke Kabid Bina Marga atau bagian Cipta Karya saja, saya belum terima perencanaannya” kata Ansori saat berusaha dikonfirmasi Portalkbr, Selasa (20/1).
 
Hal serupa juga disampaikan Pejabat Cipta Karya BMCK, Saiful Islam yang terang-terangan menolak di konfirmasi seputar perbaikan jalan. Menurut Saiful, hal tersebut bukan menjadi kewenangannya.
 
“Saya nggak tahu itu, bukan urusan saya, tanya ke yang lain saja,” ketusnya.
 
Sikap tidak transparan ini mendapat kritik dari anggota DPRD Bondowoso, Andi Hermanto. Menurut Andi, masyarakat berhak mendapatkan informasi apapun dari instansi pemerintahan. apalagi seputar fasilitas pelayanan publik.
 
“Sekarang sudah ada Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik. Seharusnya mudah mengakses berbagai informasi, jangan ada yang ditutupi,” kata Andi Hermanto.
 
Berdasarkan data tahun 2014, dari 1.300 km jalan yang ada di Bondowoso, 500 km diantaranya masih rusak. Banyak faktor yang menyebabkan rusaknya ruas jalan di Bondowoso, selain karena buruknya kualitas jalan, juga karena kendaraan yang melintas seringkali melebihi tonase.

Editor: Anto Sidharta

  • Jalan Rusak
  • Aparat Pemda Bondowoso

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!