KBR, Jakarta - Badan SAR Nasional tidak menggunakan alat pendeteksi, pinger locator untuk mencari kotak hitam di bagian ekor pesawat Air Asia QZ8501.
Kepala Basarnas Bambang Soelistyo beralasan, alat tersebut belum diperlukan, mengingat tim penyelam hanya bertugas memastikan apakah kotak hitam masih melekat di ekor. Selain itu, pinger locator mengharuskan area di sekitarnya bersih dari segala gangguan.
"Kalau kita mengoperasikan pinger locator, itu tidak boleh ada gangguan-gangguan dari keberadaan kapal-kapal yang ada di sekitar itu, harus free, tidak ada kapal-kapal kita di situ, supaya itu bisa bekerja optimal,” kata Bambang Soelistyo di Basarnas, Kamis (8/1).
Bambang Soelistyo menambahkan, pinger locator menjadi skenario selanjutnya bila kotak hitam sudah terlepas dari ekor. Kata dia, alat ini akan mendeteksi lokasi detil dan menjadi panduan bagi para penyelam. Sementara, hingga hari ke-12, tim SAR gabungan baru berhasil menemukan 40 jenazah korban.
Editor: Antonius Eko