NASIONAL

Freeport Pastikan Bangun Smelter di Papua, DPR Sangsi

Freeport Pastikan Bangun Smelter di Papua, DPR Sangsi

KBR, Jakarta - Perusahaan tambang PT Freeport Indonesia menjamin akan membangun smelter di Papua. Namun sebelum membangun smelter di Papua, pihaknya terlebih dulu membangunnya di Gresik Jawa Timur.

Presiden Direktur PT. Freeport Indonesia, Maroef Syamsuddin berdalih, turunan industri dari Freeport seperti asam sulfat dan limestone bisa langsung dimanfaatkan jika diolah di Gresik. Dalam jarak 200 meter, asam sulfat bisa dialirkan ke Petrokimia Gresik untuk menambah row material pada pabrik Semen Gresik. Sehingga tidak perlu lagi mengimpor asam sulfat. Sementara kedua limbah tersebut tak bisa dimanfaatkan jika harus menunggu pembangunan smelter di Papua.

“Tidak pernah PT. Freeport Indonesia mengatakan tidak akan membangun smelter di Papua atau industri terkait lainnya. Saya menjamin tidak pernah mengatakan itu. Kami semangatnya tidak akan berhenti untuk mengembangkan industri-industri lanjutan di tanah Papua,” kata Maroef Syamsuddin dalam rapat bersama Komisi Energi  DPR.

Pembangunan smelter di Gresik, tambahnya juga untuk menjamin bahwa pihaknya tetap patuh dan berkomitmen pada peraturan pemerintah. Selain itu pembangunan smelter di Gresik juga untuk menjamin rencana investasi senilai 15 miliar dolar untuk underground tetap terlaksana sehingga row material dapat dikelola.

Sementara itu meski Freeport telah menentukan lokasi pembangunan smelter di Gresik, faktanya Freeport belum bertemu dengan pihak pemerintah daerah Gresik. Maroef beralasan waktu untuk bertemu hingga kini belum ada.

Mengenai hal ini, Wakil Ketua Komisi Energi DPR Satya W Yudha menilai Freeport tidak melaksanakan undang-undang dengan baik.

"Pasalnya Freeport yang berjanji membangun smelter, namun saat ditanya apa yang sudah dijalankan, ternyata belum ada yang berjalan dengan baik," pungkas Satya.

Editor: Anto Sidharta

  • Smelter
  • Freeport
  • DPR Sangsi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!