NASIONAL

Besok, Walikota Bogor Kirim Surat Balasan Soal GKI Yasmin ke Dewan Gereja Dunia

"KBR, Jakarta – Pemerintah Kota Bogor bakal mengirimkan surat balasan untuk Dewan Gereja Dunia besok. "

Besok, Walikota Bogor Kirim Surat Balasan Soal GKI Yasmin ke Dewan Gereja Dunia
gki yasmin, walikota bogor, dewan gereja dunia, intoleransi

KBR, Jakarta – Pemerintah Kota Bogor bakal mengirimkan surat balasan untuk Dewan Gereja Dunia besok. Walikota Kota Bogor, Bima Arya mengatakan, surat balasan tersebut berisi tentang kronologis penyegelan yang diklaimnya tidak ada kaitan dengan pelarangan ibadah dan pembongkaran gereja. Namun, kata dia, lebih karena persoalan ijin pendirian bangunan gereja.

“Isinya mejelaskan posisi pemerintah Kota Bogor soal hal-hal yang tidak diketahui publik. Dan yang pasti tidak ada itu penghancuran gereja, tidak ada sama sekali penghancuran gereja itu. Ini adalah persoalan IMB dan ini adalah persoalan yang diselesaikan oleh walikota kota Bogor dan bukan pihak lain. Solusinya berarti dipindahkan? Ada beberapa solusi soal itu dan salah satunya pembuatan rumah ibadah baru. Saya kemarin di Ombudsman juga meminta agar GKI Pengadilan ini dilibatkan, karena mereka juga mengutarakan soal rumah ibadah baru dan ini harus didengarkan,” ujarnya kepada wartawan di Jakarta.

Walikota Kota Bogor, Bima Arya menambahkan pembuatan rumah ibadah baru akan segera dilakukan seiring dengan bertambahnya jumlah jemaat GKI Yasmin. 

Sebelumnya, Juru Bicara GKI Yasmin Bona Sigalingging dalam siaran persnya mengatakan, jika Dewan Gereja Dunia melalui Sekretaris Jenderal Dewan Gereja Dunia, Pendeta Dr. Olav Fykse Tveit, mengirimkan surat pada Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto. Surat itu dikirim terkait adanya ancaman pembongkaran bangunan gereja.


Editor: Erric Permana

  • gki yasmin
  • walikota bogor
  • dewan gereja dunia
  • intoleransi
  • Toleransi
  • petatoleransi_08Jawa Barat_merah

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!