NASIONAL

Cuaca Buruk, Petani Bawang Merugi

Cuaca Buruk, Petani Bawang Merugi
cuaca buruk, petani bawang, merugi

KBR68H, Jakarta - Cuaca buruk beberapa pekan terakhir menyebabkan petani budidaya bawang merah dan bawang putih merugi hingga 10 persen. Wakil Ketua Asosiasi Pembenihan Bawang Merah dan Bawang Putih Akat mengatakan, kerugian tersebut akibat naiknya harga bibit bawang yang tembus hingga harga Rp30 ribu. Kerugian juga dipicu kenaikan harga sewa lahan para petani budidaya.

"Kalau dari segi prosentase saat ini petani dihadapkan di kisaran rugi 10 persen. Jadi nanti angka impas itu antara minimal harga 10 ribu. Itu petani baru merasakan. Karena kenapa. dengan adanya kemarin harga bawang merah yang tinggi itu di tingkat petani yang melakukan budidaya dengan sewa lahan itu otomatis sewa lahan akan naik. Yang kedua harga benih juga mencapai 30 ribu ke atas. Nah itu yang menyebabkan kerugian di tingkat petani agak terasa," ungkap Akat dalam Program Sarapan Pagi KBR68H, Rabu (22/01).

Menurut Wakil Ketua Asosiasi Pembenihan Bawang Merah Bawang Putih Indonesia Akat, cuaca buruk juga mempengaruhi kualitas produksi pascapanen. Ini karena bawang merah dan bawang putih tidak bisa dikeringkan secara maksimal. Sementara daerah penghasil bawang seperti Brebes juga tidak bisa menghasilkan bawang secara optimal akibat sebagian lahan pertanian bawang merah terendam banjir.

Editor: Doddy Rosadi

  • cuaca buruk
  • petani bawang
  • merugi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!