BERITA

Singapura, Negara Nomor Wahid Penyumbang Investasi di Indonesia 2021

"Investasi di luar Pulau Jawa mencapai Rp340,7 triliun. Angka itu lebih besar 51,7 persen dibandingkan realisasi investasi di Pulau Jawa senilai Rp318,7 triliun. "

Ilustrasi: Foto pemandangan gedung bertingkat di Jakarta, Kamis (4/11/2021). (Foto: ANTARA FOTO/Gali
Ilustrasi: Foto pemandangan gedung bertingkat di Jakarta, Kamis (4/11/2021). (Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

KBR, Jakarta - Singapura menjadi negara penyumbang investasi terbesar di Indonesia sepanjang 2021 dengan nilai mencapai US$7,3 juta, disusul Hongkong senilai US$3,1 juta, dan Cina senilai US$2,3 juta.

Hal itu disampaikan Staf Ahli Bidang Peningkatan daya Saing Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Heldy Satrya Putera. 

"Ini realisasi investasi berdasarkan negara asal. Singapura adalah negara teratas yang berinvestasi di Indonesia dengan nilai 7,3 miliar dolar AS, diikuti Hong Kong dan China dengan nilai investasi masing-masing 3,1 miliar dolar AS dan 2,3 miliar dolar AS," kata Heldy Satrya, dalam diskusi daring, Rabu (8/12/2021).

Heldy menyebut, pada Januari-September 2021 total investasi yang masuk Indonesia mencapai 73,3 persen atau Rp659,4 triliun dari target yang ditetapkan senilai Rp900 triliun. Sementara suntikan modal di segi foreign direct investment (FDI) mencapai 5,8 persen dan DDI sebesar 9,9 persen.

Dia mengatakan, investasi di luar Pulau Jawa mencapai Rp340,7 triliun. Angka itu lebih besar 51,7 persen dibandingkan realisasi investasi di Pulau Jawa senilai Rp318,7 triliun. 

Menurut Heldy Satrya, hal itu terjadi seiring gencarnya pembangunan infrastruktur di daerah-daerah yang dilakukan di era Presiden Joko Widodo. 

Baca Juga:

Total realisasi investasi pada tahun lalu mencapai Rp826,3 triliun. Meski diterpa oleh situasi pandemi, angka tersebut melampaui target investasi senilai Rp817,2 triliun atau sebesar 101,1 persen. 

Heldy bercerita, pada 2020 nilai FDI di Indonesia menurun hingga minus 2,4 persen. Untungnya, DDI menopang penurunan itu dengan bertumbuh mencapai 7 persen.

Khusus investasi dibidang infrastruktur, lanjut Heldy, suntikan investasi paling banyak berada di kategori kelistrikan, gas, steam and cold air supply mencapai Rp465 triliun, Kedua, konstruksi bangunan rakyat, termasuk konstruksi tol mencapai Rp200 triliun. 

Ketiga, telekomunikasi Rp190 triliun. Keempat, pergudangan dan dukungan transportasi mencapai Rp189 triliun. Kelima, transportasi darat dan distribusi pipa senilai Rp81 triliun.

Ke depan, pemerintah akan memperluas investasi di industri farmasi dan industri peralatan medis, industri otomotif, industri elektronik, renewable energy, infrastruktur dan industri pertambangan dengan nilai tambah.

Heldy Satrya menambahkan, untuk mencapai pertumbuhan gross domestic product (GDP) hingga 5,4-6 persen pada 2022, realisasi investasi harus meningkat sebesar 22-33 persen.

Editor: Agus Luqman

  • investasi
  • BKPM
  • FDI
  • Singapura
  • Pertumbuhan Ekonomi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!