DARI POJOK MENTENG

KBR68H dan Majalah SWA Gelar Indonesia Green Region Award

"KBR68H - Majalah SWA dan KBR68H untuk pertama kalinya menyelenggarakan Indonesia Green Region Awards (IGRA) 2010."

KBR68H

KBR68H dan Majalah SWA Gelar Indonesia Green Region Award
IGRA, KBR68H, SWA

Majalah SWA dan KBR68H untuk pertama kalinya menyelenggarakan Indonesia Green Region Awards (IGRA) 2010. Acara pemberian penghargaan diselenggarakan pada 10 Juni 2010, di Taman Menteng, Jakarta Pusat. Tujuan pemberian pengharhaan ini adalah mendorong kepedulian Pemerintah Daerah terhadap keberlangsungan lingkungan hidup secara terencana dan masif. Tahun ini, penghargaan diberikan kepada Pemerintah Daerah di tingkat provinsi.

IGRA 2010 dilakukan melalui proses beberapa tahapan dan melibatkan berbagai pihak. Di tahap awal, panitia mengumpulkan data Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2008 semua provinsi dan kemudian mulai melakukan shortlist terhadap besaran alokasi anggaran untuk lingkungan hidup. Maka, terpilihlah 15 provinsi yang terpilih untuk masuk ke babak berikutnya.

Kemudian, berdasarkan penilaian Tim Panelis yang menggunakan teknik Delphi selama dua putaran dengan melibatkan 10-13 panelis dalam tiap putaran, direkomendasikan 7 provinsi untuk memasuksi babak final, yakni Provinsi Bali, Provinsi Jawa Timur, Provinsi Kalimantan Tengah, Provinsi Sumatera Barat, Provinsi Gorontalo. Provinsi Nangroe Aceh Darussalam, dan Provinsi DKI Jakarta.

Setelah melalui proses penjurian di babak final, di mana para finalis melakukan presentasi di hadapan Dewan Juri yang terdiri dari Erna Witoelar (pemerhati lingkungan), Sony Keraf (mantan Menteri Lingkungan Hidup), Berry Nadhian Furqon (Direktur WALHI), Toriq Hadad (Wartawan Senior TEMPO), dan Palgunadi Setiawan (swasta), terpilih peringkat 5 terbaik IGRA 2010. Provinsi Bali dengan nilai 85.30 tampil sebagai juara pertama. Lalu urutan kedua sampai kelima: Provinsi Gorontalo (83.36), Provinsi Kalimantan Tengah (74.34), Provinsi Jawa Timur (73.80), dan Provinsi Sumatra Barat (73.70)

Menurut Gubernur Bali Made Mangku Pastika, kondisi lingkungan Bali yang relatif masih lebih baik dibandingkan provinsi lain, menurut Pastika, banyak terbantu oleh filosofi yang telah turun-temurun diyakini, yaitu Tri Hita Karana (THK), yaitu hubungan yang selaras, serasi dan seimbang antara manusia dan Tuhan, manusia dengan manusia, serta manusia dengan lingkungannya.  

  • IGRA
  • KBR68H
  • SWA

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!