DARI POJOK MENTENG

[Advertorial] Rakornas BAPETEN untuk Tingkatkan Mutu Pelayanan dan Keselamatan Radiasi

" Pengembangan radioterapi di Indonesia semakin pesat. Namun, sejumlah tantangan harus dihadapi BAPETEN. Apa saja tantangannya?"

[Advertorial] Rakornas BAPETEN untuk Tingkatkan Mutu Pelayanan dan Keselamatan Radiasi

KBR, Jakarta- Pengembangan radioterapi di Indonesia semakin pesat. Namun, sejumlah tantangan harus dihadapi. Mulai dari keterbatasan fasilitas dan sumber daya manusia, isu mengenai radiasi neutron, keterbatasan lembaga kalibrasi, isu pelimbahan sumber radioaktif, serta kemampuan personil radioterapi dalam memberikan akurasi dosis pasien radioterapi.

Hingga 2018, berdasarkan data Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) tercatat ada 37 rumah sakit di Indonesia yang menggunakan modalitas teknologi radioterapi seperti Akselerator Linier (Linac), Teleterapi Co-60, Gamma Knife, Tomoterapi dan Brakhiterapi. Teknologi itu digunakan untuk mengobati pasien kanker, dan juga diperuntuukan kepada sekitar 10 rumah sakit yang saat ini sedang membangun fasilitas radioterapi.

Untuk itu, BAPETEN menyelenggarakan rapat koordinasi demi tercapainya kesepahaman dalam pengajuan izin operasional radioterapi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, juga izin operasi pemanfaatan radioterapi dari BAPETEN. Selain itu pelatihan personil yang terlibat instalasi radioterapi, baik dokter spesialis onkologi radiasi dan fisikawan medik; diseminasi temuan signifikan dari hasil verifikasi perizinan pada fasilitas radioterapi, diseminasi dalam kalibrasi alat ukur dan output radioterapi, dan penanganan sumber radioaktif antara BAPETEN, Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR) BATAN, RS dan Importir.

Untuk membahal hal ini lebih dalam, BAPETEN mengadakan Rapat Koordinasi Nasional Keselamatan Radiasi pada Fasilitas Radioterapi. Sekretaris Utama BAPETEN Drs. Hendriyanto Hadi Tjahyono, M.Si didampingi oleh Direktur Perizinan Fasilitas Radiasi dan Zat Radiaoktif Ishak, M.Si membuka rapat yang mengusung tema "Bersama Menumbuhkembangkan Budaya Keselamatan Radiasi dalam Meningkatkan Mutu Layanan Radioterapi" bertempat di Denpasar, Bali, Selasa (27/11/2018).

Narasumber yang dihadirkan: Direktur Fasilitas Pelayanan Kesehatan – Kementerian Kesehatan RI, Kepala Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan – Kementerian Kesehatan RI, Kepala Pusat Teknologi Limbah Radioaktif – BATAN, Kepala Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi – BATAN, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Onkologi Radiasi Indonesia, dan Ketua Umum Aliansi Fisikawan Medik Indonesia. 

  • #BAPETEN

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!