KABAR BISNIS

Kepala BNPB: Peringatan Bulan PRB 2020 Menyongsong Gerakan Pembangunan yang Lebih Baik

"Kesuksesan seluruh kegiatan tidak terlepas juga dari keterlibatan dan kontribusi dari komunitas, akademisi, peran masyarakat hingga media massa. Biasa dikenal Pentahelix."

Paul M Nuh

Kepala BNPB: Peringatan Bulan PRB 2020 Menyongsong Gerakan Pembangunan yang Lebih Baik

Di tengah pandemi Covid-19 yang masih melanda Indonesia dan sebagian besar negara-negara di dunia, BNPB masih bisa melaksanakan kegiatan Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) tahun 2020 diselenggarakan dengan baik. Kegiatan tahunan ini menjadi sangat penting, sebab hal itu sekaligus menjadi upaya berbagai pembelajaran dalam membangun ketangguhan yang harus disandingkan dan diselaraskan dengan upaya pencegahan COVID-19.

Peringatan Bulan PRB tahun ini mengusung tema “Daerah Punya Aksi Pengurangan Risiko Bencana”, menjadi wujud nyata dalam pelibatan serta kontribusi seluruh komponen bangsa, baik di tingkat pemerintah pusat maupun daerah.

Kesuksesan seluruh kegiatan tidak terlepas juga dari keterlibatan dan kontribusi dari komunitas, akademisi, peran masyarakat hingga media massa. Biasa dikenal Pentahelix.

Dalam pidato pada puncak acara Peringatan Bulan PRB 2020 yang dihelat di Ruang Sebaguna Sutopo Purwo Nugroho, Graha BNPB, Jakarta pada Selasa (13/10), Kepala BNPB Doni Monardo mengatakan bahwa terselenggaranya kegiatan tersebut juga menjadi sebuah gerakan dalam perubahan menuju pembangunan yang lebih baik, berbasis pengurangan risiko bencana.

Menyinggung penanganan COVID-19, Doni Monardo yang juga Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 mengajak seluruh penggiat PRB agar dapat bersinergi bersama-sama mengurangi tingkat risiko di setiap daerah. Menurut Doni, risiko ancaman COVID-19 dapat meningkat apabila pemegang peranan penting di daerah lalai dan abai.

"Banyaknya daerah dengan risiko sedang jangan sampai membuat kita lalai sehingga daerah tersebut menjadi risiko tinggi. Upaya yang harus kita lakukan untuk membuat daerah dengan risiko tinggi dan sedang menjadi rendah sedangkan daerah yang tidak ada Covid-19 tetap terjaga,” jelas Doni.

Oleh sebab itu, untuk mengantisipasi adanya lonjakan kasus dan meningkatnya risiko di tiap-tiap daerah, maka diperlukan upaya-upaya pencegahan dengan tiga hal, yakni Iman, Aman dan Imun.

Adapun tiga hal tersebut harus dilakukan dan dalam hal ini masyarakat harus menjadi ujung tombak dalam rangka pencegahan penularan virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19, sedangkan tim medis adalah garda terakhir.

“Pencegahan dengan 3 hal utama menghindari Covid 19 yakni Iman, Aman, dan Imun. Iman dengan menjalankan ibadah sesuai agama; Aman dengan memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mencuci tangan; dan Imun dengan olahraga teratur, istirahat cukup, tidak panik, dan makanan bergizi,” jelas Doni.

(Redaksi KBR mengajak untuk bersama melawan virus Covid-19. Selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan dengan 3M, yakni; Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Mencuci Tangan dengan Sabun)

  • #satgascovid19
  • #IngatPesanIbu
  • #pakaimasker
  • #jagajarak
  • #hindarikerumunan
  • #cucitanganpakaisabun
  • #KBRLawanCovid19
  • advertorial

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!