BERITA

Kalteng Mulai Bahas Pembuatan Ruang Steril Asap

Kalteng Mulai Bahas Pembuatan Ruang Steril Asap

KBR, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kalimantan Tengah (BPBD Kalteng) hari ini menggelar rapat membahas pembuatan ruang steril asap.

Kepala BPBD Kalteng, Brigong mengatakan pembahasan akan menentukan jumlah dan model ruang steril yang cocok untuk tiap kabupaten kota.


Fasilitas ruang anti asap itu diharapkan bisa dimulai tersedia dua hari ke depan.


"Jadi setelah rapat hari ini, kita baru kirim surat kepada kabupaten kota untuk menyiapkan ruang steril. Jadi mungkin satu dua hari ini baru bisa kita sediakan. Karena kita kan belakangan KLB ini, Sumatera lebih dulu," kata Brigong dalam perbincangan KBR Pagi, Rabu (7/10).


Brigong menambahkan saat ini kabut asap di Kalimantan Tengah masih pekat.


BPBD Kalteng mengimbau warga untuk mengurangi atau tidak beraktivitas di luar rumah. BPBD juga menyediakan posko kesehatan dilengkapi AC bagi warga.


Sebelumnya Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya meminta pemerintah daerah menambah ruang ataupun posko yang memiliki udara steril.


Siti mencontohkan, saat ini di Riau sudah ada delapan posko kesehatan yang steril asap. Dari pantauannya setiap hari ada ratusan warga yang datang ke posko tersebut.


"Yang dibutuhkan warga sebetulnya adalah diberikan harapan dan kenyamanan. Oleh karena itu saya bilang (ke pemda) tolong siapkan saja ruang-ruang untuk masyarakat sehingga bisa mampir dan merasa nyaman berada di situ (tanpa gangguan asap)," kata Siti di Komplek Istana Kepresidenan, Selasa (6/10).


Siti meminta pemerintah daerah memperhatikan posko-posko steril asap. Apalagi baru-baru ini ada balita yang meninggal karena asap.  


Editor: Agus Luqman 

  • kabut asap
  • steril asap
  • polusi asap
  • polusi udara
  • Pencemaran Udara
  • ISPA
  • ISPU
  • Riau
  • kalteng

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!