KABAR BISNIS

Presiden Joko Widodo Hadir Secara Virtual di Peringatan Haornas ke-37

Presiden Joko Widodo Hadir Secara Virtual di Peringatan Haornas ke-37

Kemenpora pusatkan peringatan Haornas ke-37 di Gelanggang Olahraga Popki Cibubur. Peringatan dihelat pada 9 September 2020 serta dihadiri Presiden RI Joko Widodo secara virtual.

Dalam sambutannya Presiden Joko Widodo memaparkan perihal peran olahrafa di bidang pendidikan, turisme dan juga industri.

"Olahraga mempunyai peran sangat penting dalam kehidupan kita. Pertama olahraga adalah instrumen penting dalam pendidikan, bukan hanya pendidikan jasmani, bukan hanya menguatkan fisik tetapi olahraga juga pendidikan karakter. Olahraga juga bisa menjadi salah satu pendorong ekonomi nasional olahraga merupakan industri yang cakupannya sangat luas mulai dari industri event industri pakaian sepatu dan lain-lain, juga industri media dan industri penyiaran yang dapat melibatkan UMKM kita sampai perusahaan raksasa multinasional. Olahraga membuka peluang besar bagi Indonesia untuk mengembangkan sport tourism. Sport Tourism telah menjadi tren pariwisata baru yang pasarnya sangat besar sangat luas yang akan memberikan multiplier effect pada kegiatan ekonomi masyarakat". Sambut Jokowi.

Menpora Zainudin Amali menambahkan, bawa tujuan dari 3 tema yang diusung, Sport Sains, Sport Tourism dan Sport Industry adalah untuk meningkatkan kebugaran sekaligus prestasi olahraga, serta membangkitkan ekonomi nasional di bidang olahraga.

"Kami mendorong tiga tema besar sekaligus dalam Haornas ke 37 tahun ini. Tiga tema besar tersebut itu adalah sport science, sport tourism dan sport industry. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kebugaran dan sekaligus mendorong prestasi olahraga dan sekaligus membangkitkan ekonomi nasional khususnya yang terkait dengan kegiatan-kegiatan ke olahragaan". Ungkap Zainudin.

Editor: Paul M Nuh

  • kemenpora

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!