KABAR BISNIS

[Advertorial] Jambore Sahabat Anak, Serukan Kesetaraan dan Keberagaman Indonesia

"Setiap anak berhak mendapatkan kesempatan yang sama untuk tumbuh berkembang dan berpartisipasi serta mendapatkan perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi, tanpa memandang SARA"

Paul M Nuh

[Advertorial] Jambore Sahabat Anak, Serukan Kesetaraan dan Keberagaman Indonesia

Sebanyak 800 anak marginal dan 700 volunter ramaikan Jambore Sahabat Anak (JSA) ke XXII yang diadakan 20-21 Juli 2019 di Bumi Perkemahan Ragunan, Jakarta Selatan. Kali ini acara mengangkat tema “Kita Sama, Kita Indonesia”.

Menurut Gerald Kaliey selaku Ketua Pelaksana JSA 2019, setiap tahun Jambore Sahabat Anak mengangkat satu hak anak untuk dikampanyekan. Jambore kali ini secara khusus mengampanyekan hak anak untuk mendapatkan kesamaan.

“Kami mengundang 800 anak marginal tidak hanya dari wilayah Jakarta, tapi juga Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan Karawang, bahkan dari Danau Toba,” ujar Gerald.

Selama JSA 2019, para peserta akan diberi kesempatan untuk bermain dan mengekspresikan diri mereka melalui kegiatan seperti: permainan-permainan yang mengasah kerja tim, kegiatan yang meningkatkan kepekaan terhadap teman yang berkebutuhan khusus, senam pagi, menghias tenda untuk melatih kreativitas, serta panggung pertunjukan.

red

Sebelum pelaksanaan jambore, Sahabat Anak mengadakan kegiatan Walking Tour Rumah Ibadah pada akhir Maret dan awal April 2019. Sebanyak 400 orang anak dari peserta Jambore Sahabat Anak diajak untuk mengenal lebih jauh keberagaman agama dan lokasi rumah-rumah ibadah ternama di Jakarta, yaitu; Masjid Istiqlal, Gereja Katedral, Kuil Hare Krishna, Klenteng Sin Tek Bio dan GPIB Pniel. 

“Setiap anak berhak mendapatkan kesempatan yang sama untuk tumbuh berkembang dan berpartisipasi serta mendapatkan perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi, tanpa memandang suku, agama, ras, keadaan ekonomi serta kondisi fisik dan mental anak tersebut. Sahabat Anak ingin mengajarkan indahnya keberagaman dan menciptakan persahabatan kepada anak-anak. Bagi orang dewasa, diharapkan tema ini menjadi kampanye untuk melakukan praktik non-diskriminasi dalam segala aspek kehidupan, baik formal maupun non-formal,” kata Dian Novita Elfrida selaku Ketua Yayasan Sahabat Anak.  

  • jsa

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!