RAGAM

Keseruan Final Yupi’s Got Talent 2022 melalui Yupiness Camp

"Yupi’s Got Talent 2022 menciptakan peluang bagi anak-anak dan remaja agar merasa tertantang untuk menggali bakat yang ada dalam dirinya."

Paul M Nuh

Keseruan Final Yupi’s Got Talent 2022 melalui Yupiness Camp
Salah satu keseruan dalam panggung Grand Final Yupi’s Got Talent 2022.

KBR, Bogor - Grand Performance Grand Final Yupi’s Got Talent 2022 yang merupakan puncak acara hadirkan “Yupiness Camp”. Pendaftaran yang dibuka sejak 15 Maret hingga 20 Mei 2022 berhasil menjaring 4.500 Yupiers, sebutan bagi peserta yang terlibat dalam Yupi's Got Talent.

Di tahun 2022 ini Yupi mencari Yupiers yang memiliki bakat dalam bidang seni seperti menyanyi, menari, story telling, gymnastic, bermain musik, dan masih banyak lainnya.

Kegiatan sendiri mengambil lokasi di JSI Resort Megamendung dimulai sejak 15-17 Juni 2022 lalu. Acara menghadirkan 73 peserta Yupi’s Got Talent yang sudah berhasil lolos ke tahap final.

Berbeda dari tahun sebelumnya, Yupi’s Got Talent 2022 dikemas lebih menarik, salah satunya adanya “Yupiness Camp”, di mana para Yupiers yang sudah berhasil memasuki tahap final mendapatkan camp khusus selama 3 (Tiga) hari dan mendapatkan workshop yang langsung dimentoring oleh Instruktur yang berpengalaman di bidangnya dan juga Influencer Indonesia.

“Yupi’s Got Talent 2022 menciptakan peluang bagi anak-anak dan remaja agar merasa tertantang untuk menggali bakat yang ada dalam dirinya, YGT juga mengajak para Yupiers untuk mengekspresikan hal-hal positif dan kreativitas mereka menjadi prestasi yang bisa dibanggakan dan menginspirasi”, ungkap Juliwati Husman, Direktur Sales & Marketing PT. Yupi Indo Jelly Gum.

Baca juga: Tak Terhalang Pandemi, Yupi Gummy Kembali Hadirkan Yupi’s Got Talent 2022 - kbr.id

  • nativead
  • adv
  • gummy cancy
  • yupi
  • jelly
  • talent
  • bakat
  • camp
  • performance

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!