DARI POJOK MENTENG

[Advertorial] The Magnificent Seven: Indonesia’s Marine National Parks

"“The Magnificent Seven: Indonesia’S Marine National Parks”, Perkenalkan Keindahan dan Kekayaan Alam Bawah Laut Indonesia"

Michael Christy Gunawan

[Advertorial] The Magnificent Seven: Indonesia’s Marine National Parks

Dalam rangka memperkenalkan keindahan dan kekayaan alam bawah laut Indonesia, Siti Nurbaya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI meluncurkan buku fotografi berjudul “The Magnificent Seven: Indonesia’s Marine National Parks” pada Jumat, 2 Juni 2017. Buku ini merupakan bentuk karya seni yang ingin mempromosikan keindahan, keunikan dan kekayaan keanekaragaman hayati di tujuh Taman Nasional Laut di Indonesia. Ketujuh Taman Nasional yang disoroti dalam buku tersebut adalah Taman Nasional (TN) Kepulauan Seribu di DKI Jakarta, TN. Karimun Jawa di Jawa Tengah, TN. Bunaken di Sulawesi Utara, TN. Kepulauan Togean di Sulawesi Tengah, TN. Wakatobi di Sulawesi Tenggara, TN. Taka Bonerate di Sulawesi Selatan dan TN. Teluk Cendrawasih di Papua dan Papua Barat.

Menyandang gelar negara kepulauan terbesar di dunia dengan 17.520 pulau dan memiliki garis pantai sepanjang 81.000 yang merupakan terpanjang kedua setelah Canada. Indonesia juga diperkirakan memiliki 8,5 juta hektar terumbu karang. Upaya pelestarian pun menjadi sangat penting. Hingga saat ini sudah 17 juta ha kawasan perairan yang dilindungi oleh pemerintah. Empat juta ha diantaranya merupakan merupakan wilayah Taman Nasional Laut. “Dalam pengelolaannya, 7 Taman Nasional menerapkan sistem zonasi serta bersinergi dan berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan dengan tetap mengedepankan prinsip sustainability dalam pemanfaatan kawasan konservasi”, tegas Siti.

Menutup sambutannya dalam acara peluncuran buku “The Magnificent Seven: Indonesia’s Marine National Parks”, Menteri LHK mengucapkan terima kasih kepada UNDP yang telah mendukung penyusunan buku tersebut dan berkeinginan agar buku fotografi ini dapat menjadi sarana penarik wisatawan untuk datang dan lebih mencintai aset bangsa Indonesia dan warisan dunia. 


Editor: Paul M Nuh


  • KLHK

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!