DARI POJOK MENTENG

Radio KR; Utamakan Budaya & Kearifan Lokal

Radio KR; Utamakan Budaya & Kearifan Lokal

Satyaki, Wisanggeni, Wisnu dan Wibisono. Jika mendengar nama ini pasti akan teringat nama tokoh-tokoh pewayangan. Bagi yang tinggal di Yogyakarta dan sekitarnya, nama-nama ini akan mengingatkan pada satu stasiun radio: Radio KR!

Nama udara para penyiar radio KR memang mengambil nama-nama tokoh wayang. Ini adalah salah satu ciri khasnya. Empat nama tadi adalah para ujung tombak radio KR di udara.

Budaya dan kearifan lokal adalah hal yang utama yang diangkat oleh KR FM Yogyakarta. Radio yang mengudara di frekuensi 107,2 FM ingin budaya dan kearifan lokal tak punah. Bahkan, demi eksistensinya dan memudahkan penyiar mengeksplorasi materi siaran,  radio ini mempunyai dua studio. Satu studio terletak di Kabupaten Kulon Progo dan satu lagi di kota Yogyakarta.

Pusat kegiatan adalah studio Radio KR di Yogya, seperti staf yang mengelola media sosial, administrasi dan  keuangan. Namun, ada  satu orang staf adiministrasi yang menggawangi studio   di Kulon Progo. Titin Sutija, yang sudah puluhan tahun bekerja di radio ini, mengurusi masalah administrasi seperti surat-surat yang masuk,  untuk diteruskan ke studio di Yogyakarta. 

“Surat-surat itu ada yang dari klien, pemerintah dan sebagainya. Kan, mereka tahunya alamat KR Radio Yogya di sini, karena izin pertama kan di studio sini, makanya surat-surat datangnya ke alamat Kulon Progo. Ada juga klien yang datang langsung untuk  memasang iklan melalui studio Kulon Progo” jelas Titin.

Menurut Direktur KR Radio FM Yogyakarta, Ivan Hadian, salah satu tujuan dibangunnya dua studio ini agar penyiar yang tinggal di Kulon Progo tak  kejauhan untuk bersiaran. Ada 4 orang penyiar yang bersiaran di studio yang terletak di Jalan Veteran No.16, Wates, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta ini.  

Empat penyiar yang namanya dari nama-nama wayang tadi; Setyaki, Wisanggeni, Wisnu dan Wibisono tinggal di kawasan Kulon Progo. Ada yang  membawakan acara Bening hati pukul 05.00–05.30 WIB. Acara pembuka ini berisi Siraman Rohani Agama Islam. Ada juga yang membawakan acara PPCS (PAGI-PAGI CAMPURSARI) yang menghadirkan musik campur sari terbaru dan interaksi bersama pendengar melalui telepon dari pukul 05.30 sampai 06.45 WIB.

“Saat penyiar yang ada di studio Kulon Progo bersiaran, maka studio yang ada di Yogya akan merelay. Begitu juga sebaliknya, jika studio di Yogya yang tengah bersiaran,  di Kulon Progo merelay,” ujar Ivan.

Selain beberapa nama program acara yang dibawakan penyiar di studio Kulon Progo, Radio yang berdiri sejak 2009 ini,  juga mempunyai beberapa acara lain yang tak kalah keren, dibawakan oleh penyiar dari studio yang ada di jalan Margo Utomo, No 40-46, Yogyakarta. Mereka adalah Anjani, Arimbi, Banowati, Krisna, Setyowati dan Baruno.

Radio multi segmen ini memiliki beragam acara musik. Mulai dari mancanegara, Indonesia, termasuk dangdut. Radio ini juga punya acara  “Radio Action Indo Hits” di jam istirahat siang dan membuka kesempatan pendengarnya meminta lagu kesukaannya. Bagi yang kangen dengan  lagu Indonesia era 90-an, KR Radio menyediakan “Family Radio” pukul  11.00-12.00 WIB, setelah itu akan dilanjutkan dengan ruang dialog interaktif sampai pukul 14.00 WIB.

Salah satu keunggulan radio ini adalah kerap diminta menyiarkan siaran live wayang. “Misalnya, Dinas Kesehatan (Yogyakarta) yang sedang ada acara dan mengadakan wayang, mereka mengundang kita, jadi kita tayangkan secara live. Acaranya dimulai dari jam 8 malam sampai 5 Subuh, tapi mulai disiarkan pukul 22-00-24.00 WIB. Jadi saat pembukaan pementasan wayang,  kita masuk dulu di acara jam 8 malam  (untuk pemberitahuan gelaran wayang/off air), barulah kemudian dilanjut lagi jam 22.00 WIB,“  jelas Desy Andriani, Sekretaris KR Radio di Yogyakarta.

Ia menambahkan, jika ada dua acara wayang dalam waktu yang bersamaan, salah satunya  akan direkam dan disiarkan di hari lain. Desy mengaku banyak yang suka dengan acara khas Yogya ini, dan tak semua radio di Yogya menyiarkankannya.

Selain mengangkat budaya dan kearifan lokal, radio ini juga tak mau ketinggalan dalam memberikan informasi terkini kepada pendengarnya. Ya, karena mempunyai tagline “Media Informasi dan Hiburan” tak lengkap rasanya kalau tak memberikan sarapan informasi untuk pendengarnya.

Nah, saat memulai aktifitas atau lagi dalam perjalanan, kamu bisa menyantap informasi Lintas Liputan pagi“ pukul  06.45 – 07.00 WIB. Sementara, malam harinya, kamu akan disuguhkan dengan “Lintas liputan Malam” pukul 19.00 - 19.15 WIB. Berita berita yang dihadirkan selama 15 menit ini, merupakan rangkuman berita aktual yang mengedepankan lokalitas.

Nah, KR Radio FM Yogyakarta ini juga ikut bergabung menyiarkan Yuhu Pagi dan Yuhu Sore secara serentak bersama dengan 10 kota lainnya. Menurut Desi,  acara yang sudah berjalan satu bulan ini, banyak yang suka.

“Respon dari pendengar bagus. Dari radio-radio lain yang ada di Yogyakarta bilang; ‘Wah, salut KR Radio bisa menayangkan Yuhu’. Saran saya, Yuhu bisa menghadirkan bintang tamu yang lagi in atau lagi ngetop” ujar Desy. Sedangkan Ivan Hadian, memberikan masukan agar ruang interaktif dengan pendengar lebih diperbanyak lagi dan disosialisasikan.


Editor: Vivi Zabkie

  • KR Radio FM Yogyakarta
  • nama nama wayang
  • program radio KR Yogya
  • Yuhu pagi
  • Yuhu Sore
  • Budaya
  • kearifan lokal
  • Wayang Kulit

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!