RUANG PUBLIK
Survei: 71 Persen Milenial Tertarik Investasi Kripto Lewat Bank-Bank Besar
"Generasi yang tergolong tua umumnya menganggap investasi kripto sangat beresiko. Tapi mayoritas generasi milenial punya pandangan berbeda. Berikut ini hasil surveinya."
Adi Ahdiat
Perdagangan mata uang kripto atau cryptocurrency kian populer di berbagai belahan dunia. Termasuk juga di Indonesia. Mulai Februari 2019 aset kripto sudah resmi menjadi
komoditas bursa berjangka.
Di tengah tren kripto yang kian meluas, perusahaan jasa keuangan multinasional, eToro, menggelar proyek survei tentang minat publik pada investasi kripto.
Survei ini melibatkan sekitar 1.000 orang investor online yang berdomisili di Amerika Serikat (AS) dengan rentang usia dari 20 – 65 tahun.
Berikut adalah sejumlah temuan survei eToro yang dirilis awal Februari lalu (19/02/2019).
Milenial Anggap Bursa
Kripto Lebih Aman dari Bursa Saham
Survey eToro menemukan bahwa 77 persen responden dari Generasi X (kelahiran tahun 1966 – 1976) lebih mempercayai investasi saham dibanding kripto.
Generasi yang tergolong tua umumnya menganggap investasi kripto sangat beresiko, karena kripto tidak memiliki jaminan aset fisik sebagaimana saham.
Kendati demikian, generasi yang lebih “muda” punya pandangan berbeda. Menurut survei, responden milenial (kelahiran 1977 – 1994) lebih terbuka pada investasi kripto. Bahkan 43 persen responden milenial meyakini bahwa bursa kripto lebih aman daripada bursa saham.
Guy Hirsch, Managing Director eToro untuk wilayah AS, menilai bahwa pandangan kaum milenial itu dipengaruhi oleh kasus Lehman Brothers.
Pada tahun 2008 Lehman Brothers Holdings, salah satu bank investasi terbesar AS, mengalami pailit, sehingga memicu krisis ekonomi global dan kejatuhan pasar saham. Kasus inilah yang dianggap membuat banyak kaum milenial hilang kepercayaan pada pasar saham.
Milenial Mau Investasi
Kripto Lewat Bank dan Pialang Ternama
Meski meragukan pasar saham, umumnya responden milenial masih percaya pada lembaga keuangan tradisional seperti bank-bank besar ataupun perusahaan pialang ternama.
Menurut survei eToro, 93 persen investor milenial mau menanamkan lebih banyak uang di produk kripto jika ditawarkan oleh bank atau broker besar.
Generasi milenial yang belum pernah “main” kripto juga berpandangan serupa. Sekitar 71 persen responden muda menyatakan mau berinvestasi kripto jika ditawarkan oleh lembaga keuangan tradisional.
Dalam wawancara dengan PRnewswire.com, Guy Hirsch menyebut, "Ada banyak investor muda yang menunggu penawaran dari perusahaan keuangan besar, yang berputasi baik dan memiliki layanan yang bisa dipersonalisasi," jelasnya (19/02/2019).
Kepercayaan pada bank dan perusahaan pialang besar ini juga ditemukan pada kelompok usia lain.
Menurut survei eToro, 59 persen responden dari semua kelompok usia mau berinvestasi kripto jika ditawarkan oleh lembaga keuangan ternama.
(Sumber: www.prnewswire.com)
- cryptocurrency
- crypto asset
- aset kripto
- milenial
Komentar (1)
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!
iptek2 years ago
makasih untuk artikelnya kunjunmgi website saya <a href="https://iptek.co.id/augmented-reality/">jasa augmented reality</a>