NASIONAL

WNI di Tengah Krisis Rusia-Ukraina

""Ada beberapa ledakan. Ada sirine untuk evakuasi. Banyak yang mengantri di pom bensin, ATM dan apotek sangat panjang,” "

 WNI di Tengah Krisis Rusia-Ukraina
Invasi Rusia, WNI berkumpul di KBRI Kyiv, Ukraina, Kamis (24/2/22). (VOA Indonesia)

KBR, Jakarta- Vanda Sakina warga Indonesia yang tinggal di Kyiv, Ukraina bingung kebanjiran pesan di media sosial pascainvasi Rusia. Serbuan pertanyaan melalui telpon juga datang dari keluarga, serta teman-teman yang khawatir akan keselamatan mereka.  Bahkan pertanyaan-pertanyaan itu sudah muncul berminggu-minggu sebelum Rusia menyerbu Ukraina.

Vanda lantas berkabar melalui media sosial untuk menenangkan keluarga dan teman-temannya.

“Karena aku tuh bingung jawabnya, jadi aku berusaha menenangkan mereka. Memang kemaren itu kan kondisinya baik-baik aja kan,” tambah Vanda.

Di Kota Kyiv, ibu kota Ukraina, sekitar 70-an WNI berlindung di gedung Kedutaan Besar RI. Melalui saluran VOA, Denny Fachry yang sudah tinggal di Kyiv bersama keluarga selama setahun terakhir mengabarkan kondisi kota itu masih tergolong aman.

"Ada beberapa ledakan. Ada sirine untuk evakuasi. Banyak yang mengantri di pom bensin, ATM dan apotek sangat panjang,” ujar Deni dalam laporan VOA Indonesia yang dikirim untuk KBR, Kamis (25/02/22).

Pascakrisis Rusia-Ukraina,Jalanan di kota Kyiv  kini sangat sepi. Pemerintah negara   memberlakukan status darurat. Warga dilarang keluar rumah dan dianjurkan berlindung di tempat-tempat yang telah ditentukan.

Baca juga:

Rusia Serang Ukraina, Indonesia Kecam Pelanggaran Teritorial

Ukraina Memanas, Dubes RI Kabarkan Kondisi WNI

Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh untuk Ukraina, Ghafur Dharmasaputra menyatakan seluruh warga Indonesia yang berada di negara itu dalam kondisi aman, meski Ukraina tengah memanas.

"Situasi masih aman terkendali. Jangan mendengar berita yang simpang siur. Kami ingin berupaya meyakinkan mereka yang memiliki saudara, anak dan lain-lain di Ukraina. Insyaallah situasinya akan kembali aman," kata Ghafur, dalam audio yang dikirim VOA ke KBR, Kamis (24/2/2022) pagi.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Indonesia terus berupaya menjalin komunikasi dengan WNI, dalam rangka memberikan perlindungan pada WNI di Ukraina. Sebagaimana disampaikan Direktur Perlindungan WNI atau Badan Hukum Indonesia di Kementerian Luar Negeri, Yudha Nugraha.

"Terkait dengan perlindungan WNI. Saat ini kami di Kementerian Luar Negeri dan KBRI Kyiv, telah mampu menjalin kontak dengan 138 warga negara kita yang ada di Ukraina. Mayoritas mereka bertempat tinggal di Kyiv dan Odessa. Dan beberapa lainnya tersebar di beberapa kota yang lain. Dalam komunikasi melalui Whatsapp Group, kami mendapat informasi bahwa para warga negara kita yang ada di sana saat ini masih dalam kondisi aman mereka tetap tenang ya," ujar Yudha dalam keterangan pers di Youtube Kemlu, Kamis (24/02/22).

Yudha menyebut pemerintah juga telah menyusun rencana kontijensi untuk mengevakuasi WNI jika krisis Rusia-Ukraina sudah sangat gawat.

"Sesuai dengan rencana kontijensi kami telah meminta WNI dapat berkumpul ke daerah kita yang ada di Kyiv. Sedangkan bagi warga negara kita yang kesulitan agar segera dapat menghubungi nomor hotline darurat kita yang ada di Kyiv. Dalam hal ini kami bekerja sama, bukan hanya dengan KBRI Kyiv, namun juga beberapa perwakilan kita yang terdekat seperti KBRI Warsawa Polandia, KBRI Bratislava Slovakia, dan KBRI Moskow, Rusia, telah menyusun rencana kontijensi untuk memberikan perlindungan kepada warga negara kita yang ada di sana."

Sejauh ini pemerintah Indonesia secara resmi menyampaikan keperihatinan atas meningkatnya konflik bersenjata antara Rusia dan Ukraina. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah menyatakan konflik sangat membahayakan keselamatan rakyat dan berdampak bagi perdamaian di kawasan.

“Kedua, menegaskan agar ditaatinya hukum internasional dan Piagam PBB mengenai integritas teritorial wilayah suatu negara, serta mengecam setiap tindakan yang nyata-nyata merupakan pelanggaran wilayah teritorial dan kedaulatan suatu negara. Tiga, menegaskan kembali agar semua pihak tetap mengedepankan perundingan dan diplomasi untuk menghentikan konflik dan mengutamakan penyelesaian damai. Empat, KBRI telah mengambil langkah-langkah untuk menyelamatkan WNI di Ukraina sesuai rencana kontijensi yang telah disiapkan."

Teuku Faizasyah juga menegaskan prioritas Kementerian Luar Negeri dan KBRI adalah memastikan WNI di Ukraina selamat dari konflik dua negara itu.

Editor: Rony Sitanggang

  • ukraina
  • Krisis Ukraina
  • WNI di Ukraina
  • Ukraina Memanas
  • Rusia Serang Ukraina
  • evakuasi wni ukraina
  • Krisis Rusia-Ukraina

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!